Monday, December 21

..tolak ukur derajat profesi..

Minggu lalu gue menonton dua kejadian di TV yang buat gue benang merahnya itu sama. Pertama adalah Realigi, yg menceritakan tentang seorang ibu yang malu anaknya menjadi pelacur, dan yang kedua adalah kejadian nyata dimana Luna Maya menghujat infotainment tidak lebih rendah dari pelacur di akun twitter-nya.

Terlepas dari benar-tidaknya acara Realigi dan kekisruhan yang terjadi antara Luna Maya dan wartawan infotainment, hanya ada 1 hal atau bisa dibilang pertanyaan yang terlintas di benak gue. Apakah yang menjadikan suatu pekerjaan itu lebih rendah atau lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan pekerjaan lain.

Mengapa pelacur dianggap rendah oleh 99% orang Indonesia ? Apa karena ke-99% itu makhluk beragama dan berakhlak mulia lalu menganggap bahwa menjual diri untuk menghidupi keluarga sang pelacur sama sekali tidak ada artinya di mata mereka ? Apakah karena pelacur merupakan profesi yang haram menurut kitab suci ? Kalau ternyata pelacur itu sering bersedekah dan menolong sesamanya, apakah ia masih tetap dianggap rendah & hina oleh kita ?

Masih banyak profesi yang dianggap hina dan rendah diluar pelacur, dan semua tolak ukurnya tidak jelas. Sebagian besar dari kita tidak ada yang mempertanyakan bagaimana derajat profesi seseorang itu terbentuk. Kita hanya menelan bulat-bulat semua cap yang menempel di suatu jabatan yang telah beredar di masyarakat sekian lama ini.

Tanpa disadari, banyak dari kita memandang miring orang-orang yang pekerjaannya "tidak setingkat" dengan kita. Cobalah sekali-kali kita berfikir dan merenung, apakah memang benar pekerjaan kita ini memiliki derajat yang lebih tinggi dari pekerjaan lain ? Apa tolak ukur yang membuat kita bisa berkata bahwa pekerjaan kita ini lebih tinggi dari yang lain ?

Jika kita bisa melihat lebih dalam lagi, semua pekerjaan tidak ada yang lebih rendah dan tidak ada yang lebih tinggi, semuanya itu hanya pekerjaan dan pilihan seseorang untuk bertahan hidup dengan seribu satu alasan.

Tidak pernah ada yang menginginkan dirinya menjadi seorang pelacur, namun jika ia "memilih" untuk menjadikan pekerjaan itu sebagai profesi penyambung hidupnya, maka hanya ia yang bisa mengambil dan merenungi nilai-nilai dari pekerjaannya. Kita, sebagai orang yang tidak menjalani profesi itu, tidak punya hak untuk memandang rendah kepadanya.

- bukan pembelaan bagi pelacur, tapi sebuah renungan bagi mereka yang merasa profesinya lebih tinggi derajatnya dari sesama -

Share/Bookmark

Tuesday, November 10

..jualan tengah malam..

Tanggal 6 November lalu, ketika gue menyempatkan diri ke Pondok Indah Mall untuk berkumpul bersama beberapa teman di Kafe Regal, gue mendapati suatu pemandangan yang sangat luar biasa. Pemandangan yang tidak pernah gue dapati selama hampir 15 tahun gue menyambangi mal tersebut, dan pemandangan tersebut itu dimulai sejak gue keluar kantor, dimana waktu saat itu menunjukkan pukul 9 malam.

Banyak sekali mobil di parkir di areal gedung, dan mereka semua mempunyai tujuan yang sama, Midnite Sale di Pondok Indah Mall. Sebuah kekuatan baru bernama midnite sale atau jualan tengah malam, yang mengiming-imingi para penggila belanja potongan harga suatu barang hingga 80%.

Sejak keluar kantor, duduk di lobi untuk menikmati udara malam yang menyejukkan hingga perjalanan untuk tiba di Kafe Regal, gue melihat begitu banyak hal. Mulai dari mereka yang merelakan waktunya dihabiskan di perjalanan, terkena macet dan tidak selesai begitu saja di area parkir, karena selama beberapa jam mereka harus bersaing mendapatkan satu tempat untuk memarkirkan mobilnya. Lalu perilaku seorang ibu yang memarahi anak-anaknya karena sang anak ingin pulang tapi ibunya tidak rela pergi begitu saja dari PIM tanpa satu tas belanja pun dan sang suami pun tak luput dari pelampiasan kemarahannya (sang ibu pun bertekad utk kembali lagi ke PIM keesokan harinya). Tak sedikit juga para orang tua yang lebih memenangkan egonya untuk berbelanja dan membiarkan bayinya tertidur di dorongan bayi daripada menidurkan mereka di tempat yang selayaknya, kamar tidur di rumah. Hingga perilaku mereka yang berlomba-lomba untuk mencari barang supaya tidak kehabisan, lalu mengorbankan waktunya demi mengantri di depan kasir dan menyulitkan orang yang lalu lalang mengingat jualannya ada di area umum bukan di suatu toko.

Midnite sale ini bagai kekuatan magis yang bisa membuat orang merasa bahwa esok hari adalah kiamat lalu mereka mengorbankan segala sesuatunya demi mendapatkan satu produk barang tanpa memerdulikan bahwa mereka punya kepentingan lain di atas berbelanja, atau bahkan biar ”dianggap” oleh lingkungan sekitarnya karena telah ikut dalam keriaan jualan tengah malam ini. Memang tidak bisa menyamaratakan setiap orang, karena pastinya ada sebagian orang yang sudah berniat untuk belanja dan mereka memang menunggu sampai saatnya ada potongan harga besar-besaran. (Bagi mereka yang termasuk golongan ini, gue mohon maaf karena gue tidak bermaksud menyinggung perasaan kalian.)

Tanpa berniat menghakimi siapa pun yang telah berbelanja di midnite sale kemarin, ini hanya sekedar pandangan gue yang masih belum bisa memahami mengapa banyak orang begitu ”mencintai” midnite sale. Sedemikian besarnyakah potongan harga yang diberikan mereka rela berkorban demi midnite sale ini ?

Photobucket


Photobucket

Share/Bookmark

Thursday, October 29

..29.10.99 - 29.10.09..

Jumat, 29.10.99

Sekitar jam 5:30 pagi, gue mencari bapak untuk minta diantar ke jalan Merpati raya dan ditunggui sampai mendapat angkot. Sudah 1 minggu ini, dia melakukan kebiasaan itu. Namun di pagi ini, bapak tidak ada, karena dia lagi jalan pagi bersama Ano, cucunya yang pertama. Aneh, gue merasa kehilangan yang tidak pada tempatnya. Keanehan yang sebenarnya sudah dimulai dari semalam, dimana pada saat bapak gue membaca Al-Quran setelah Isya sampai menjelang tengah malam, gue merasa kepanasan yang teramat sangat sampai gue menyalakan kipas angin dengan posisi maksimal dan tidur di lantai, sementara pintu kamar menghadap balkon & jendela di buka.

Untungnya, sesampai gue di kantor, perasaan kehilangan itu segera lenyap. Kesibukan kantor benar-benar menyita pikiran. Sore menjelang, dan gue menelfon rumah untuk memberitahu Bapak kalau gue mau jalan-jalan dulu bersama teman kantor. Selama 1 minggu ini, dia selalu ingin tahu apakah gue ada kegiatan lagi setelah kantor. Dan selama 1 minggu ini pula, selalu dia yang membukakan pintu rumah ketika gue pulang.

Setelah kewajiban ditunaikan, gue dan teman kantor langsung meluncur ke Plaza Senayan. Selama perjalanan di dalam taxi, entah kenapa, topik pembicaraan tak lepas dari orang meninggal. Kami sampai di Plaza Senayan sekitar jam 6 sore, dan sedang asyik-asyiknya menyusuri Metro lantai 2, ada panggilan dari rumah ke handphone gue.

Ternyata ibu yang menelfon, memberitahu kalau mau membawa bapak ke RSPP karena perutnya sakit dan gue harus disuruh menyusul kesana segera. Reaksi pertama gue adalah berdebat dengan ibu, kenapa harus membawa dia ke RSPP, karena selama ini, dia selalu berobat ke RSPI. Dengan berat hati, gue pamit pulang ama teman-teman kantor dan naik taxi menjemput mbak Desy di kantornya yang untungnya dekat dengan Plaza Senayan.

Sekitar jam 19:30, kita berdua sampai di RSPP dan langsung menuju UGD. Sampai disana, bapak sedang terbaring lemas. Malam ini juga, dilakukan tes urine dan darah untuk mengetahui apa sebenarnya penyakit yang diderita bapak. Sekitar jam 8 malam, gue dan mbak Desy disuruh pulang, tapi gue diminta kembali lagi ke RS untuk menemani ibu.

Sampai rumah, tanpa ganti baju lagi, gue langsung starter mobil dan menuju RSPP. Sampai di RSPP sekitar jam 21:30. Untung sekali lalu lintas di Jumat malam ini cukup bersahabat, jadi gue tidak mengalami kemacetan sama sekali dari rumah ke rumah sakit.

Ternyata, bapak sudah ada di kamar untuk menjalani rawat inap, supaya besok pagi, bisa langsung menjalani cek medis secara lebih mendalam. Sampai disana, ternyata sudah ada mbak Prita & mas Virgos. Sekitar 5 menit dari kedatangan gue, mereka pamit pulang, dan tinggallah kita bertiga.

Gue mengambil kursi supaya bisa duduk dekat tempat tidur. Gue memijat kepala bapak, dan ibu memijat kakinya. Tidak berapa lama, bapak bilang ingin istirahat dan tidur. Mendadak, gue diserang kantuk yang amat sangat sulit dilawan. Kepala gue mendadak berat dan mata gue sulit dibuka, dan gue merasakan kepanasan yang sama gue alami di malam Jumat ituh. Makanya, gue memijat bokap dengan menelungkupkan kepala. Ada satu masa, dimana gue mengangkat kepala gue, dan saat itu bokap lagi memandang gue tanpa berkata-kata. Hanya diam, menatap gue. Namun karena gue yang sukar sekali membuka mata, kepala gue kembali jatuh tertelungkup.

Tidak berapa lama, ibu keluar dari kamar mandi dan siap untuk shalat Isya. Gue mau tidak mau mengangkat kepala, karena ibu yang menanyakan kondisi bapak dan dibalas dengan senyuman. Ketika ibu siap shalat dan mengucapkan takbiratul ihram, saat itu pulalah sakaratul maut menjemput bapak. Erangan kesakitan saat malaikat maut mencabut nyawa adalah suara terakhir yang keluar dari mulut bapak.

Spontan gue berteriak memanggil dokter dan suster untuk segera datang. Tidak sampai semenit mereka sudah tiba, tapi buat gue, mereka tiba hampir 1 jam lamanya. Mereka membawa alat untuk memacu jantung agar berdetak kembali. Saat itu, ibu gue menyuruh gue membaca yasin, tapi yang bisa terbaca hanya ayat 1.

Dunia gue seakan berhenti berputar. Ketika para dokter berusaha untuk memacu jantung bapak dan tidak ada reaksi darinya, gue sudah tau bahwa bapak sudah gak ada. Tapi gue tetap berusaha meyakinkan diri gue sendiri, bahwa bapak hanya mati suri. Gue berusaha menyangkal kenyataan yang sedang terjadi di depan mata gue sendiri. Di saat itulah, gue menelfon kedua kakak gue untuk kembali ke RS.

Gue limbung, gue bingung, dan gue gak mau tau apa yang terjadi di kamar itu. Gue berusaha mencari udara segar, karena dada gue sudah sesak. Sekitar 15 menit, mbak Desy sampai di RS, dan kita langsung menuju ICU. Saat itu, gue masih berharap, supaya bapak bisa diselamatkan. Tapi ketika gue melihat kakak sepupu gue menangis di lorong RS, gue tahu bahwa harapan hanya tinggal harapan.

Gue hanya bisa menangis, meratapi kepergiannya dengan penyesalan yang teramat dalam. Gue menyesal belum bisa membahagiakan beliau, menyesal karena belum sempat meminta maaf atas segala kesalahan yang gue perbuat, menyesal karena belum berterima kasih atas semua yang telah dia lakukan buat gue dan gue menyesal karena pada saat gue menemani dia sebelum dia dicabut nyawanya, gue gak bisa melawan kantuk supaya gue bisa ngobrol bersamanya.

Bapak pergi meninggalkan gue dan keluarga ini pada pukul 22:15 tanpa ada satu diagnosa penyakit pun yang bisa diketahui dokter. Insya Allah, Bapak meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, karena sampai ajalnya tiba, dia tak putus melafalkan zikir dan beristighar pada-Nya. Amin ya robbal alamin..

Kamis, 29.10.09

Tepat 10 tahun bapak meninggalkan dunia yang fana ini. Meninggalkan gue, ibu, mbak Desy & mbak Prita. Perlu waktu yang cukup lama buat gue untuk mengatasi perasaan kehilangan ini, dan bukan hal yang mudah untuk menjalani kehidupan ini tanpa sosok bapak.

Jujur gue akui, gue tidak pernah dekat dengan ibu. Ketika bapak pergi untuk selama-lamanya, gue seperti kehilangan pegangan, karena mau tidak mau, gue harus hidup serumah hanya berdua dengan ibu. Di kala bapak masih hidup, dia lah yang menjadi penengah antara gue dan ibu. Dan sepeninggal dia, gue seperti hidup sendirian, tak punya orang tua yang bisa dijadikan tempat bercerita.

Namun semakin lama, seiring berjalannya waktu, komunikasi antara gue dan ibu mulai terjalin, walau masih ada adu argumentasi disana-sini, dan tak jarang muncul konflik yang besar dan butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Dengan apa yang telah terjadi antara gue dan ibu selama 10 tahun ini, lengkap dengan bumbu adu argumen dan konfliknya, ada satu hikmah yang gue petik, yaitu rasa syukur bahwa ibulah yang hidup lebih lama dari bapak.

Tanpa bermaksud kurang ajar, tapi harus gue akui, bahwa ibu lebih memiliki jiwa dan fisik yang tangguh. Ada 1001 alasan dan contoh soal kenapa gue bisa berkata seperti itu, mulai dari hal yang sepele sampai besar. Pun tidak pernah terbayangkan mengenai reaksi atau tindakan yang akan bapak berikan atas segala sesuatu yang terjadi dalam 10 tahun ini.

Tuhan memang Maha Segalanya. Dia Maha Mengetahui bahwa keluarga ini memang membutuhkan ibu lebih lama dari bapak serta Maha Pengatur bahwa bapak harus meninggalkan kami dengan tiba-tiba sebagai terapi kejut supaya lebih kuat menjalani kehidupan.

Gue bersyukur bahwa kondisi gue jauh lebih santai dan tegar ketika mengingat dirinya. Tidak ada tangisan yang tersedu-sedu dan tidak ada perasaan kehilangan yang mendalam. Bahkan hanya sesekali gue merindukan dirinya hadir di kehidupan ini. Namun itu sama sekali bukan pertanda bahwa gue telah melupakan dirinya. Sampai kapan pun, segala sesuatu yang berhubungan dengan bapak akan menjadi kenangan yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. Semua kenangan tentangnya - terutama saat-saat terakhir dia di dunia, 1 minggu sebelum menghadap Sang Ilahi - akan terbawa hingga maut memanggil gue.

Untuk bapakku, yang Insya Allah sudah tenang di alam kubur.. Mudah-mudahan aku, ibu dan bapak bisa bertemu lagi. Aku masih ingat kok janji aku terakhir kali di depan jasad bapak. Salam buat Tuhan yah..

Daaaaaaaaagggg... *jangan cium pipi aku, kumis bapak buat gatal*

Share/Bookmark

Wednesday, October 14

menunggu jam 11, trus k melawai deeeeh... Senangnyah :D


Share/Bookmark

..percakapan di dalam lift..

Pagi ini, saat menunggu lift yang akan membawa gue menuju lantai kantor, tidak sengaja gue mendengar pembicaraan antara country director gue & seorang karyawan perempuan.

CD : So you still sing ?
Karyawan : Yes
CD : How often do you sing ?

*ting* pintu lift terbuka and kita pun masuk ke dalam lift. Gue mengambil spot favorit, di pojok kanan pintu biar cepat keluar. Lalu, pembicaraan mereka pun dilanjutkan

CD : How often ?
Karyawan : Yes, I'm joining choir in my church (dg kepala manggut2x dan rasa bangga)

- gue dg cepat menatap perempuan itu, tersedak and langsung menutup mulut supaya tidak ketawa kencang2x -

Hadoooooooooh, untung aja lift-nya cepat sampai di lantai 3. Gak kebayang kalo harus mendengarkan pembicaraan itu sampai lantai 12. Bisa mati berdiri gue..


Share/Bookmark

Monday, September 7

..meet yulia..

Perkenalkan.. Ini yulia, umur 10 th, kelas 4 SD di Batam dan bercita-cita ingin jadi artis. Dia pengidap kanker ovarium sejak umur 6. Alhamdulillah, berkat semangat hidup yg tinggi dan pengobatan yg rutin dijalani, sel kankernya telah berhenti menjalar. Memang, kedua ovarium yulia harus dikorbankan utk diangkat supaya ia bisa bertahan hidup yg mengakibatkan dirinya tidak bisa memiliki keturunan, namun yang terpenting ia bisa lolos dari penyakit mematikan itu.

Dia memang baru 10 th, tapi darinya, walau cuma beberapa jam, gue cukup banyak mengambil pelajaran. Dia sangat ceria, sewajarnya anak sebayanya yg tdk menderita kanker. Ketika dia tahu bhw kita akan berkunjung ke Rumah Kita, dia sibuk merancang koreografi tarian yang akan dia dan teman2 sesama penderita kanker bawakan dan dipertontonkan ke kita. Hasilnya ? Menakjubkan! Full goyang dari awal ampe akhir. Dia juga anak yang penuh percaya diri, tegas & punya bakat memimpin. Overall, she stands out in the crowd.

Pelajaran terpenting yang gue ambil darinya adalah semangat dia untuk menjalani hidup ini. Gak ada kata menyerah, dan harus tetap bersyukur atas segala sesuatu yang dialami, apapun itu, kehidupan yang dijalani itu sangat berarti dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Gue cukup tersentil waktu melihat keceriaan dia, bahkan cenderung malu.

Yulia, walau kita cuma bertemu sebentar, tapi kamu sudah memberi kakak banyak pelajaran. Kakak doakan, semoga kamu bisa mencapai cita-cita kamu, menjadi artis seperti Agnes Monica. Dan yang terpenting, semoga kamu sudah bisa lolos selamanya dari penyakit kanker dan bisa dengan tenang menjalani hari-harimu selanjutnya.

Thanks again for giving me a valuable lesson in life !!!!

Share/Bookmark

Sunday, September 6

..wanita dan karyawan karaoke..

Di suatu Jumat malam, terdapatlah seorang wanita mengendarai sebuah mobil dengan kecepatan laju pelan karena hendak mencari tempat parkir. Malam itu, ia ingin menemui dan berkumpul bersama teman-temannya yang sedang berkaraoke. Tak lama ia melihat ruang untuk memarkirkan mobilnya, dan ia tersenyum puas karena ia parkir tepat di depan tempat karaoke.

Turun dari mobil dan masuk ke tempat karaoke, ia disambut oleh sekitar 4 orang yang membuka pintunya dan 3 orang yang berjaga di meja resepsionis. Dengan rasa percaya diri yang besar dan tanpa basa basi, ia memulai percakapan.

Wanita                               : Ruang nomer 24 dimana ya ?
Para karyawan                    : saling menengok kiri dan kanan dengan tatapan aneh
Wanita                               : Iya, ruang 24 ada dimana ? Teman saya sudah di dalam
Karyawan pria berbaju ungu : Hmm, sepertinya di sebelah, mbak
Wanita                               : Sebelah ? Memangnya ini bukan H''''' P'''' ?? (berkurang ke-PD-annya dan sedikit bingung)
Para petugas                      : Bukan, mbak.. Ini N'''' M'''
Wanita                               : Oh ya ? Pantesan beda... Maaf yah

- balik kanan, menghindari kontak mata dari para petugas dan segera berlari keluar sambil menertawakan kebodohon yang baru saja terjadi -


Share/Bookmark

Friday, August 28

..berapa banyak?..

Pernah gak elo menghitung, sudah berapa banyak teman lo yang meninggal? Kalo pernah, berapakah jumlahnya?

Kalo gw, sampai saat ini, ternyata byk bgt temen gw yg sudah meninggal. Dari yg masi duduk d kelas 4 SD, mpe yg trakhir itu th lalu. Kalo ditotal, ada 18 orang d. Sebagian krn sakit (4 org kena leukimia) tp cukup byk yg krn OD or bhub sama narkoba, means sdh berenti lama tp imbas komplikasinya bru ketauan beberapa th berikutnya (10 org). Yg lain krn kecelakaan, ada yg keseret arus sungai, tabrakan, dll.

Ketika dpt kabar mreka meninggal dunia, gw cukup kaget. Tp kalo tau mreka meninggal krn ada hub dg drugs, sumhow gw hanya bs ngebatin bhw itu smua mreka sendiri yg membuat.

It's pretty sad knowing mereka meninggal dunia d umur yg cukup muda, tp yah mgkn itulah jalannya.

*berdoa untuk teman2 gw*

Share/Bookmark

Wednesday, August 26

..di suatu toko buku..

Suatu siang di toko buku terkemuka di salah satu pusat perbelanjaan bilangan selatan Jakarta. Seorang perempuan akan membayar 2 buah buku yang disukainya dan inilah percakapan antara dia dan si kasir.

KASIR           : 2 buku totalnya 165.000, mbak
PEREMPUAN: OK. (mencari kartu kredit, tapi ternyata dia sadar dia tak membawanya). Bisa bayar pake debit card Niaga ?
KASIR           : Bisa (menunggu perempuan itu mengeluarkan kartu)
PEREMPUAN: (mencari-cari kartu debitnya yang ternyata tidak terbawa juga). Mmmm, mbak, boleh dicancel ?
KASIR           : Boleh, mbak. Mau cancel yang mana ? (sambil menyodorkan dua buku yang tadi)
PEREMPUAN: Mmmmm (mikir sambil liat isi uang di dompet yang tinggal 90ribu).
KASIR           : Yang mana, mbak ? (tidak sabar menunggu jawaban)
PEREMPUAN: Gak dua-duanya deh, mbak (muka tertunduk malu, menghindari kontak mata dari kasir dan langsung mundur teratur supaya tidak dipelototin pelanggan lain yang ngantri di belakangnya)
KASIR           : Maaaaaaassss, ini mau void (memanggil supervisor dengan nada keras tanda jengkel)

Share/Bookmark

Wednesday, July 22

..bromo trip..




Awal juli kemaren, gue, ibu and keponakan gue, Abi, pergi ke bromo. Kita berangkat naek citilink ke surabaya, nyampe jam 10 pagi, trus langsung menuju malang utk makan siang di toko oen trus langsung ke bromo cottage utk istirahat sejenak sebelum bangun jam 4 pagi buat liat sunrise.

Jam 3:30 pagi, gue bangun dengan kedinginan, sepertinya suhu sekitar 5 derajat. Asli, dingiiiiiiin bangettttt, bawaannya pengen nyuruh orang yang pegang remote control AC utk matiin ac-nya secepat mungkin & diganti dengan heater :))

Bangun pagi, langsung ke lobi utk nyeruput wedang jahe trus langsung bergerak naik jip pak karto. Perjalanan makan waktu sekitar 45 menit menuju bromo view point. Sekitar 1 km dari view point, kita udah harus parkir, karena ternyata banyak mobil yang sudah sampai di tempat jauh sebelum kita. Berhubung jalanan tanjakan dan masih cukup lama, akhirnya kita ngojek aja. 1 ojek utk ibu & abi, 1 ojek lagi utk gue. 1 km kayaknya bentar ya, tapi kalo elo jam 5 pagi ngojek dengan suhu 5 derajat ditambah angin, elo akan berasa perjalanan itu makan waktu sekitar 1 jam, lamaaaaaa bangettttt !!!

Sampe di view point, kita disambut sama cewek-cowok 25than yang lagi memapah 1 orang cewek yang pingsan karena kedinginan. Hadoh, buat abi & ibu jadi drop mentalnyah. Nyampe atas, tempat ngeliat udah penuh, jadilah gue muter otak cari tempat utk ngeliat yang enak. Akhirnya, kita dapet juga tempat and berdiri dengan tenangnya menanti matahari terbit.

Tepat jam 5:45, matahari terbit and SUBHANALLAH, it was amazing.. Gue sering banget liat sunset, tapi gak pernah seterharu ini. Ini kali kedua gue liat sunrise di bromo, and gue tetap merasakan rasa terharu itu. Mungkin gue emang cengen ya (padahal PMS gue masih lama), jadi pas matahari terbit, dimana orang2x pada bertepuk tangan kayak abis nonton film di Jiffest, gue malah menitikkan air mata (dan ternyata ibu gue pun juga begitu..)

Sekitar jam 6, kita cabut dari view point, naik jip pak karto lagi utk menuju kawah, dimana utk menuju situ harus melalui lautan pasir. Pasir ini sering banget dipake utk lokasi syuting film & iklan rokok.

Ada 223 anak tangga yang harus dilalui and utk menuju kesana kita harus naik kuda dulu, baru deh naek tangga. Sebenernya bisa jalan kaki, tapi kan berhubung nanjak, sekitar 2km itu, and gue bawa 2 orang dimana 1 udah tua banget, dan 1 lagi kecil banget, jadi diputuskan untuk naek kuda (ternyata naek kuda itu seru !!)

Gue cukup khawatir ama ibu gue, takut dia mendadak semaput waktu naek tangga. Tapi dengan moral support and pocari sweat, walo berhenti sekitar 5 kali, ibu gue akhirnya bisa juga mencapai puncak kawah. Uuuuuuuuh, akyu bangga sekali dengan ibukyuh *cup cup ah*

Setelah recharge tenaga, foto2x bentar, trus kita turun dan langsung naik kuda lagi menuju parkiran jip pak karto. Dari situ, kita langsung menuju hotel. Sampe hotel sekitar jam 9.30, dan kabut masih menyelimuti hotel. Kabut baru naik sekitar jam 10:30, dan 30 menit kemudian, kita baru check out dan langsung menuju Surabaya.

Gue seneng banget akhirnya bisa kesampaian ngajak ibu gue kesini, karena dia sering banget cerita, betapa inginnya dia pergi ke Bromo. So, sebagai anak yang berbakti kepada ibunya (jiyaaaaaaaahhhh), gue bawa dia kesini dan mungkin ini adalah perjalanan dia yang pertama & terakhir ke Bromo, heheheee..
Share/Bookmark

Thursday, May 28

..facebook = haram ?..

Saat ini, Indonesia lagi marak dengan berita untuk mengharamkan facebook. Hal ini dicetuskan oleh seluruh PonPes seluruh Jawa & Madura yang tergabung dalam FMP3. Mereka minta supaya MUI Pusat untuk mengeluarkan fatwa haram tersebut. Alasannya yang bisa ditangkap secara garis besar, karena facebook itu bisa menjurus ke perselingkuhan (berita lengkap bisa dibaca disini) . Keputusan itu diambil setelah mereka telaah berdasarkan 2 kitab. Hmmmm.....

Terkadang, gue gak bisa memahami apa yang ada di pikiran mereka. Maksud gue gini.. Memang sudah seharusnya ada orang2x yang lebih tinggi pendalaman agamanya dibanding orang2x awam seperti gue ini, yang belajar agama hanya dari pendidikan sekolah, ato dari kelompok pengajian yang kadang ikut tapi lebih banyak absennya, ato paling banter denger ceramah agama dari TV ato khotbah di mesjid. Tapi menurut pendapat gue, bukan berarti karena mereka pendalaman agamanya lebih tinggi, trus bisa bilang kalo ini haram, itu halal, bla bla bla..

Tak bisa dipungkiri, jaman itu akan selalu berkembang, tapi menurut gue pribadi, untuk urusan halal dan haram, bukannya semua itu sudah diatur dalam Al Quran ? Tuhan menurunkan Al Quran itu kan sebagai panduan umat muslim agar bisa menjalani kehidupan dunia fana ini dengan sebaik-baiknya, supaya bisa lebih mudah jalannya menuju the life-after-death. Lalu, kenapa juga sekumpulan orang2x yg "berpengetahuan tinggi" tentang agama cenderung mempersulit keadaan & jalan hidup umat Islam ? Islam yang gue tau itu, bukan agama yang membebani para umatnya, tapi keberadaan orang2x itulah yang terkadang membuat Islam menjadi suatu agama yang sulit dipahami.

Dan lagipula, apa mereka gak tau ya, kalo Indonesia itu bukan negara Islam ? Memang sebagian besar masyarakat Indonesia itu beragama Islam, mau dari Islam-islaman ampe Islam beneran, tapi itu bukan berarti Indonesia jadi negara Islam. Seharusnya mereka memahami hal itu terlebih dahulu, barulah mereka bisa berkoar-koar tentang hukum agama, syariat Islam, bla bla bla..

Mari kembali ke persoalan awal tentang alasan mereka untuk mengharamkan facebook. Jika memang mereka khawatir akan terjadi perselingkuhan, kenapa juga mesti mengkhawatirkan keberadaan facebook ? Perselingkuhan itu kan bisa terjadi dimana saja, mau di dunia maya, lewat telepon, ataupun secara langsung. Dan mungkin yang perlu dicatat lagi, itu semua kembali ke individunya.

Gue ngerti siy, kalo tiap orang itu wajib mengingatkan sesamanya, tapi bukan berarti bisa seenaknya memberikan stempel haram atas sesuatu yang berlawanan dengan pendapat mereka. Kalo mereka merasa bahwa facebook itu tidak dipergunakan dengan semestinya, sebaiknya mereka melakukan survey dulu, seberapa besar sih tingkat perselingkuhan yang terjadi di facebook itu ? Jangan hanya mengulasnya dari sisi agama. Berikan bukti otentik dari sisi facebook, bukti pendukung alasan mereka itu, baru kemudian dibeberkan di publik, sehingga publik bisa menilai & mempertimbangkan usulan mereka. Lah kalo ini kan nggak, hanya mengulas dari kitab A, B, C..

Kalo mau mengulas halal haram, kenapa juga gak mengupas hal-hal yang lebih penting ? Seperti korupsi, child & women trafficking, pernikahan siri, poligami, narkoba, seks bebas, dll ? Hal-hal itu sepertinya lebih layak dibahas dibandingkan mengharamkan facebook. Hal-hal itulah yang membuat citra Islam makin jelek baik di mata pemeluknya maupun bukan.

Beruntunglah usulan ini ditentang oleh MUI Pusat, jadi usulan tak masuk akal dari orang-orang itu mentah. Beruntunglah Tuti Alawiyah, Din Syamsuddin, dan sebagian besar petinggi MUI & Muhammadiyah punya akun di facebook. Entah apa jadinya kalau pada akhirnya MUI mengalah & menerima usulan orang2x itu.

Ada baiknya mereka diberikan buku Ayu Utami yang Bilangan Fu ato sering membaca tulisan dari kang Ulil, dan mungkin tergabung dalam milis JIL, biar mata mereka sedikit terbuka..

-- kembali larut dan tenggelam dalam tatapan DC --


Share/Bookmark

..DC's syndrome..


How could you not have DC's syndrome if he's deeply staring at you like this ? Your heart beat will stop pumping, beginning to act weird, nervous, can't stop smiling, but on the same time, you also wanna look away cause you can't stand seeing his beautiful eyes. He's all over your head, and you can't get it out, but you don't want him to be outta your head either. You just want more, more, and more of him, can't be satisfied easily.. You start comparing other man with him, the drop-dead gorgeous-sexy-emotional guy with a very big heart, wonderful smile and beautiful eyes. You wanna squeeze him, hug him, and don't wanna let him go...

Who would not have the DC's syndrome if you have him pose like this ?

Share/Bookmark

Tuesday, April 14

..di suatu konser..

Seorang wanita berdiri di bagian belakang ruangan tempat berlangsungnya konser musik. Di sampingnya ada sepasang kekasih berpelukan. Sedang asyik menonton, tiba-tiba kekasih wanita yang dipeluk dari belakang oleh sang pria bersuara.

Wanita : Masak siy ? Aku baru keramas kemarin kok
Pria : *bergumam tak kedengaran oleh suara musik*
Wanita : Bener kok *sambil mencium rambutnya yang panjang*
Pria : *memeluk kekasihnya dengan kepala mundur menjauh dari rambut pasangannya*

Sang wanita yang berdiri tepat disampingnya mendadak sontak lepas kendali tidak kuat menahan tawa dan sangat tidak sabar untuk segera keluar ruangan dan menceritakan hal ini kepada teman-temannya.

Share/Bookmark

..bahasa jawa..

Ini adalah pengamatan gue & ibu gue selama ini. Menurut kita berdua, banyak orang jawa yang malu untuk menggunakan bahasa jawa dan mereka yang ngakunya punya darah jawa, ternyata tidak bisa sama sekali mengerti, apalagi ngomong bahasa jawa.

Jujur, gue kadang iri dengan temen2x gue yang berdarah Sunda, karena mereka dengan lancarnya berbahasa Sunda dan banyak sekali para selebriti yang berseliweran di tv berbahasa Sunda tanpa rasa malu, mereka bangga akan bahasa daerahnya. Sementara bahasa Jawa ? Temen2x gue yang notabene bapak-ibunya asli jawa, sama sekali gak ada tuh yang mengerti bahasa jawa, apalagi yang setengah kayak gue, mereka asli buta..

Expresi mayoritas masyarakat, kalo ada yang ngomong bahasa jawa, umumnya akan berkata seperti ini "ih, kampung banget siy", "mas2x banget.." (kalo yang ngomong laki), "bahasa indonesia aja deh" (bukan karena mereka gak ngerti, tapi karena mereka risih dengernya), "iiiiiiiiiiihhhhhh...." (penuh tatapan jijik menandakan yg ngomong bahasa jawa itu norak kampungan abis).

Mungkin karena cap2x seperti itulah, makanya banyak sekali babu-babu yang sehari-hari di desanya sana bahasa jawa, trus setelah kerja 1 bulan di jakarta, mendadak amnesia akan bahasa daerahnya dan langsung berbicara ala kota Jakarta (tak lupa pakai gue & lo) dg logat jawa yang kental. Terkadang kalo diajak bicara bahasa jawa, mereka malah menimpali dengan bahasa indonesia.

Gimana bahasa jawa nantinya tidak akan tergerus kalau saat ini saja sudah tidak ada lagi peminatnya ? Hal itulah yang mendasari kenapa gue selalu berusaha berbicara dengan bahasa jawa ke ibu gue, mulai mempelajari krama inggil (yang jujur, susah banget), berinteraksi dengan menggunakan bahasa jawa ke orang2x yang gue tau orang jawa, mulai pasang status di fb dengan bahasa jawa & liat berapa banyak orang yang ngerti dan berkomentar balik.

Ketika semua orang berbondong-bondong mengirimkan anaknya ke sekolah internasional, berbahasa inggris sehari-hari, keluarga gue tetap mempertahankan menggunakan bahasa jawa, terutama ibu gue yang berinteraksi sama cucunya. Dan kalo nanti gue punya anak, gue juga gak akan memaksakan anak gue untuk belajar bahasa inggris dengan alasan biar gak kuper ato biar dipuji sama temen2x gue, gak.. Alih-alih gue akan mengajarkan anak gue bahasa jawa, mengajarkan mereka mencintai budaya sendiri, meneruskan bahasa yang makin lama makin terkikis dan ditinggalkan oleh mereka yang mengaku orang jawa.

Jangan sampe deh, bahasa jawa diaku jadi bahasa daerah Malaysia, karena sekarang aja, sudah banyak orang bule yang lebih lancar pake bahasa jawa dibanding orang jawanya sendiri. Tapi gue siy yakin, kalo keadaannya tidak berubah (ato malah makin buruk), bisa jadi bahasa Jawa akan hilang..

*berdoa semoga tidak terjadi*

Share/Bookmark

Wednesday, April 8

..kemana kau pergi aku ikut..

Ternyata kerupuk ikan terlanjur kondang punya saingan dalam urusan nama.. Pagi ini gue and temen gue beli cemilan di OG (temennya OB) kantor yang 10ribu dapet 3 plastik, and kita bedua langsung ngakak hebat setelah baca merk kemasannya. Bit corky, but it's so catchy..


Share/Bookmark

Tuesday, April 7

..6 Apr 09 @ 2 PM..

Kemaren siang, berhubung ada farewell orang kantor di Dapur Sunda, Bellagio, jadi mau tak mau kita pada meluncur ke arah Kuningan, padahal jam 12 siang di Pd Indah itu lagi deras-derasnya hujan, ditambah angin kencang. Untung saja, pas nyampe Wijaya, hujan langsung berhenti.

Berhubung di dalam ruangan, jadi kita gak ada yang ngeh keadaan diluar sampe kita selesai makan and nunggu mobil. Udara udah gelappp banget, hujan deras pake angin kencang pula. Perjalanan dari Mega Kuningan ke kantor butuh perjuangan, makan waktu 1,5 jam, yg gue rasa siy masih dalam taraf wajar (mereun..). Tapi yang jelas, pemandangannya itu cukup luar biasa (at least buat gue), karena dalam waktu 1 jam, hujan di Jakarta bisa langsung membuat jalanan sepanjang yang gue lewati itu terendam air sampe setengah roda sedan.

Dan inilah, foto2xnya... Yang sebelah kiri itu di jalur lambat, yang sebelah kanan itu di jalur cepat, TKP: Atmajaya.


Share/Bookmark

Friday, March 20

..mbatik lagi..




Tgl 22 Maret kemaren, gue kembali ikutan acara ngebatik bu Indra. Kali ini, acaranya berlangsung di Museum Mandiri, and gue kembali mengajak serta ibu gue. Sembari menunggu acara dimulai, gue mengajak beliau berkeliling Museum (lantai 1-nya aja siy).

Acara dimulai jam 9 pagi dengan sebuah presentasi tentang batik dari bu Indra sendiri. Setelah itu, kita semua langsung menuju selasar samping Museum Mandiri. Untuk ngebatik kali ini, gue ngebatik sapu tangan dengan motif kupu-kupu. and sepertinya I'm getting better with it (ato mungkin ini efek medianya yang lebih kecil ya, scara waktu pertama kali itu ngebatik di kaos, heheheeeee..)

Bener kata bu Indra, kalo batik itu salah satu cara untuk menyalurkan stress karena gue merasakan ketenangan yang cukup besar dan kepuasan batin. Juni nanti akan ada acara ngebatik lagi, and kalo gak ada aral melintang, gue akan ikutan lagi & mau nyoba ngebatik scarf.
Share/Bookmark

Friday, February 27

..guava..

After almost 8 years, yesterday was my 1st time to drink a guava juice again. I stopped drinking guava juice and stopped eating the fruit ever since I was hospitalized due to dengue fever. Before I got hospitalized, guava was one of my fave fruit. That's because I have the tree at my house, and I remembered when I was a little kid living in Palembang, I used to climb on that tree, but not a pretty high climb though, still reachable by my mom's hands

Anyway, right after the doc diagnosed me that I got dengue fever, all of sudden, every one who paid me a visit brought packs of guava juice and it really made me sick. I even hate the smell and it continued for almost 8 years. There was this one time, when I went to Mayestik and I had to pass this guava's stall. My time to hold my breath didn't fit enough so you wanna know what happen next ? I almost vomit right in front of the guy and thankfully I got my mom next to me, so she just dragged me to the car and we were running like we chased a pickpocketer just to get me a fresh air.

That guava thing really got me so worst. When I went out with my friend and one of them was ordering guava juice, I had to change my seat and sat really really far away from that person, otherwise I'd vomit right away. Yeah yeah yeah, you might say I'm exagerrating, but that's what happened. I really can't stand guava. Yikes!

Finally, yesterday, I can put my trauma of this guava thing behind and could drink it again without worrying myself to vomit. Pfuffhh...

Share/Bookmark

Wednesday, February 25

..sengaja ato tidak ?..

Ini foto gue ambil di salah satu kantor airlines yang cukup besar di Indonesia pada saat gue mau ngebayar.

Pertama kali liat gue biasa ajah karena cuma sekilas, tapi pas ngeliatin untuk lebih lama, gue langsung ketawa, and berhubung agak sepi, jadi gue mesti nutup mulut biar ketawa gue gak kedengeran di satu ruangan itu.

Gue gak ngerti deh, kenapa di kantor yang sebesar itu, yang notabene karyawannya pada bisa bahasa Inggris, tapi untuk hal yang sesimple and se-eye catching begini, mereka tidak mau ambil pusing untuk membenarkannya.

Ato mungkin saja, signage ini sengaja dibuat salah supaya bisa menjadi hiburan orang2x yang lagi dateng ngebayar tiket pesawat biar pada gak stres.

Well, you'll never know..

Share/Bookmark

..selfish parents..

This is the picture of how selfish a parent this day. I took this pix on Friday, Feb 20th @ 10:30 PM @ 2nd fl of Metro PIM in the men clothes / linen area.

On that Friday, Metro started their first day of Metro Big Sale and only on that day, they had a very big discount up to 70%, and moreover, for the first time ever, Metro PIM had a midnite sale (at least to my knowledge).

On that night, there were so many kids around, sitting on the floor, feeling exhausted but had no guts arguing with their parent whose busy hunting for some stuffs & ask them to come home. I feel sorry for them but most of all, I'm so "amazed" with their parents.. They prioritize their needs of going shopping regardless how late it is rather than putting their kids to bed. It's 10:30 PM, so ain't they think that it's passing their kid's bedtime already ? What they were thinking ? Can't they wait to tomorrow ?

Parents these days, like to feed their kids with material stuff so they won't be bothered by their kids whining or so on. I'm no parents yet, but hopefully, when someday I'll be one, I won't drag my kids to a department store @ 10:30 PM just for a midnite sale.

Share/Bookmark

Tuesday, February 3

..lift rumah sakit..

Seorang wanita sedang menunggu lift di sebuah rumah sakit. Selang beberapa saat, TING !, pintu lift terbuka, dan lalu masuklah wanita itu ke lift. Ditekannya tombol lift menuju basement dan tombol pintu lift agar segera tertutup. Namun belum sempat pintu tertutup rapat, pintu lift terbuka kembali dan di depan pintu lift, ada rombongan terdiri dari dua wanita dan satu pria yang "ingin" turut serta masuk ke dalam lift, dimana pria tersebut menekan tombol lift yang diluar agar terus terbuka, sementara dua wanita itu melakukan pembicaraan di depan pintu lift yang terbuka sebagai berikut:

Wanita 1 (kurus kecil) : Elo jadi ke kantin dulu gak beli kue ?
Wanita 2 (tinggi gembrot)  : Gimana ya ?
Pria : ..diam mendengarkan mereka..
Wanita 1 : Jadi gak ? Enak loh kuenya...
Wanita 2 : Hmmmm, beli apa gak ya ?
Pria : ..senyum-senyum sambil lihat ke dalam lift dan tetap menekan tombol lift..
Wanita 1 : Udah beli aja deh
Wanita 2 : Ya udah deh...
Pria : ..senyum-senyum gak enak ke wanita di dalam lift dan segera melepaskan tombol lift agar tertutup lalu menyusul 2 teman wanitanya yang telah pergi menuju kantin..

$%^&*()_(*&^%

*wanita di dalam lift*

Share/Bookmark

Thursday, January 29

..Ah Beng studies English..

Actually, this is kinda an old jokes, but everytime I read it through, it keeps making me laugh. And I really wanna share the laughter with all of you here 

One day in a language school in Australia

Teacher : "All right, now I'd like you to make a sentence using the words GREEN, PINK and YELLOW. Who'd like to try?"

A student raised his hand. It was Kukoya from Japan.

Kukoya : "Early this morning, I looked out the window, I saw the GREEN grass and PINK roses in the garden. I went outside and I feel the warm YELLOW sunlight around me"

Teacher : "Not bad. Okay, who's next?"

Another student raised his hand. It was Ah Beng from Singapore.

Ah Beng : "I try! I try. Can aaah?"

Teacher : "No, no, not you"

Ah Beng : "Aaaiiyaaa... let me try lah... I can do lah... you think I'm stup** meeh..?"

Teacher : "Okay.. go ahead"

Ah Beng : "This morning I heard the phone GREEEEEN... GREEEEEN... I PINK up…… and I said…… YELOOOOW ????...."

Teacher ?.....??



Share/Bookmark

..what gender is a computer ?..

This is quite funny... So to which one do you agree with ?

A SPANISH Teacher was explaining to her class that in Spanish, unlike English, nouns are designated as either masculine or feminine.

'House' for instance, is feminine: 'la Casa.'
'Pencil,' however, is masculine: 'el lapiz.'

A student asked, 'What gender is 'computer'?'

Instead of giving the answer, the teacher split the class into two groups, male and female, and asked them to decide for themselves.

Whether computer' should be a masculine or a feminine noun. Each group was asked to give four reasons for its recommendation.

The men's group decided that 'computer' should definitely be of the Feminine gender ('la computadora' ), because:

1 No one but their creator understands their internal logic;

2. The native language they use to communicate with other computers is incomprehensible to everyone else;

3. Even the smallest mistakes are stored in long term memory for possible later retrieval; and

4. As soon as you make a commitment to one, you find yourself spending half your paycheck on accessories for it.

(THIS GETS BETTER!)

The women's group, however, concluded that computers should be Masculine ('el computador') , because:

1. In order to do anything with them, you have to turn them on;

2. They have a lot of data but still can't think for themselves;

3. They are supposed to help you solve problems, but half the time they ARE the problem; and

4. As soon as you commit to one, you realize that if you had waited a little longer, you could have gotten a better model.

The women won.


Share/Bookmark

Friday, January 23

..keselek..

Menurut gue, definisi keselek adalah situasi dimana elo lagi mengunyah makanan, trus secara mendadak elo kaget (atau dikagetkan) & tidak sengaja makanan itu masuk ke kerongkongan tanpa elo perkirakan. Nah, gue yakin banget, gak pernah ada orang yang hidup di dunia ini yang belum pernah keselek ato kelolodhan dalam bahasa jawa  

Kalo gak salah inget, pengalaman pertama gue keselek itu waktu gue sekitar 4 tahun, and gue keselek biji jeruk. Trus lah gue parno, karena kakak2x gue bilang, kalo ntar bakal ada pohon jeruk tumbuh di gue, and akan ada ranting pohon muncul dari kepala gue. Setelah itu, mulai banyak deh pengalaman keselek gue. Mulai dari permen (baik yang empuk kayak sugus ampe keras kayak relaxa), trus duri ikan (ini yang paling sakit & nyebelin, dan untuk ngedorongnya, gue harus makan nasi terus sambil berusaha ngedorong itu duri), es batu (ini siy gak kenapa2x, tapi dinginnya itu joooooooowk...), nasi (tapi ini siy kesedak nyangkut di idung trus bikin pusing), kulit kwaci putih, biji2x buah, dll.

Dari sekian banyak pengalaman keselek, buat gue, yang paling aneh adalah keselek bubble pearl-nya Quickly, dan ini gue barusan alami semalam. Jadi gini, gue lagi menikmati minuman gue, trus pas lagi berusaha nyedot bubble pearlnya, mungkin saking semangatnya, itu bubble pearl langsung melejat masuk ke kerongkongan gue & pas nyampe kerongkongan, nyangkut lah itu bubble. Naaaaaah, pas ini bubble lagi berusaha mencoba melepaskan diri dari kungkungan dinding kerongkongan, kerasa banget tuh tekstur bubble yang kenyel2x menyenggol kerongkongan, mana dingin pula, hiiiiiiiii....

Kalo untuk elo sendiri, keselek jenis makanan apa yang paling aneh ? Coba deh share, sapa tau aja, gue yang gak ada apa-apanya dibanding kelyan :))

Share/Bookmark

Wednesday, January 21

..keadaan dumbo terkini..

Gak penting siiiiiiiiiii, tapi untuk yang merasa dekat dengan keberadaan dumbo selama bekerja di nukiye, ini ay tampilkan foto terkininya.

Sekarang dumbo berperan sebagai penjaga tanaman yang dikasih sama sailor moon minggu lalu. Tanaman ini harus disiram 3 hari 1x, dan dijemur 1 minggu 1x.

Dumbo masih berteman dengan Barney yang dikasih waktu farewell gue di 9 Clouds 2th lalu. Overall, Dumbo masih tetap gendut, tetap lucu, tetap menggemaskan dan tetap berbelalai

*pengaruh lapar tapi belum jam 12, jadi malu untuk makan duluan tapi dah gak konsen kerja*

Share/Bookmark

..27 menit..

Itu adalah waktu perjalanan gue dari rumah ke kantor pagi ini. Sampai hari ini, itulah salah satu hal yang membuat gue sangat bersyukur memilih kantor ini daripada bertahan di kantor lama, travelling time. Jarak dari rumah ke kantor yang dekat, sangat membuat gue nyaman. Gue bisa berangkat jam 8, pulang makan siang ke rumah, dan udah back at home before 6pm, sangat tak bisa terbeli dengan uang (at least for now..). Beberapa waktu lalu, gue ditawarkan untuk kembali ke kantor lama dengan jabatan yang lebih tinggi dari sekarang (and gue rasa juga gue bisa nego gaji lebih tinggi dari yang gue dapat sekarang), tapi I have to turn it down karena gue sudah malas membayangkan kalau gue harus berangkat lebih pagi and pulang sampai rumah lebih malam. Hihihihiiiiiii, mungkin alasan gue lame banget, tapi dengan waktu tempuh rata-rata 27 - 30 menit, gue akan mikir beribu-ribu kali untuk pindah dari kantor ini

Share/Bookmark

Monday, January 19

..dari teater ke teater..




Wiken ini, gue habiskan dengan menonton teater. Jumat malam, gue nonton Teater Gandrik dengan lakon Sidang Susila sama ibu gue di Salihara. Sebenarnya, gue dah nonton lakon yang sama tahun lalu, tapi waktu itu gue nonton ama temen2x gue & gue baru tau kalo ternyata ibu gue penggemar Gandrik sehari sesudah gue nonton. Untung banget gue dapet info kalo mereka mau maen di Salihara dari salah satu milis, jadilah gue berjanji untuk ngajak ibu gue nonton ini. Altho gue dah nonton & dah tau jalan ceritanya, tapi herannya, gue masih bisa tertawa denger celetukan2x mereka, yg notabene nyaris sama ituh. Oh ya, fyi, berhubung Gandrik ini berasal dari Yogya, jadi penampilan mereka, terutama dagelannya, mostly pake bahasa jawa. Dan malam itu, gue perhatikan, banyak banget penonton yg berbahasa jawa. Penampilan mereka usai sekitar 10:30an, and dipastikan, semua orang yang keluar dari ruangan itu tidak ada yang tidak puas, termasuk gue & ibu gue..

Malem minggu, gue berlima nonton Teater Koma di TIM dg lakon Republik Petruk. Perbedaan yang paling mencolok adalah dari segi property. Kalo Koma itu lebih bermodal, jadi property-nya lebih bervariasi. Lakon yang dibawakan Koma tahun ini lebih bagus dibanding tahun lalu. Yang sekarang ini lebih segar, lebih banyak humornya, lebih berwarna (dekorasinya), dan dagelannya lebih "njawani", heheheheeeee.. Walo penampilannya makan waktu sekitar 4 jam, tapi I'm so far away from getting bored. Instead, kita puas banget.. !!

Kalo ada yang mau nonton Teater Koma, minggu ini adalah minggu terakhir mereka tampil. Dijamin tidak menyesal..
Share/Bookmark

Thursday, January 15

..berita tidak menggembirakan..

Pagi ini gue dapet telpon dari salah satu mantan teman sekerja gue di nukiye. Awalnya si salah sambung (which happens quite a lot secara gue & temannya punya nickname yang sama). Trus, dilanjutkan dengan bertanya kabarnya & kerjaannya.

Naaaaah, pas dia cerita tentang keadaan kantor disana, ternyata dah parah banget, banyak sekali lay-off krn memang merger nukiye & si emen itu menghasilkan banyak sekali pegawai dengan posisi yang sedikit. Ada 2 drivers yang menurut gue telah cukup lama bekerja disana terkena lay-off juga efektif kemaren. Gue bener2x speechless waktu dikasih tau & gak tau mesti nolong mereka seperti apa.

Gue langsung ngebayangin mereka berdua, yang selama gue kerja di nukiye, sangat membantu gue, baik & sopan, bisa diandalkan, and cara mereka nyetir juga enak kok, buat gue nyaman. Entah gimana mereka harus bilang ke keluarganya, mana istri salah satu driver itu sakit2xan. Gue pengen banget ngebantuin mereka, coba mempertahankan mereka, tapi gue sudah tidak lagi di nukiye, and yang bisa gue lakukan hanya comforthing them, altho itu mungkin hanya di mulut saja, karena being honest, gue gak akan mungkin bisa merasakan apa yang mereka rasakan karena gue gak pernah & gak mau berada dalam posisi mereka.

I can only sympathize, but there's nothing I could do to help... Mudah2xan, gak akan lebih banyak lagi driver nukiye yang gue tau, yg diberhentikan dari NSN. This news is quite hurting me too, though..

Share/Bookmark

Wednesday, January 14

..kesalahan bukan pada mata anda..

Lagi liat-liat manual book di kotak hengpon SE, and I found this, jadilah gue ingin share..

Bukan bermaksud menjelekkan, tapi kok ya bisa, perusahaan telefon selular sebesar Sony Ericsson bisa sampai tidak ngeh dengan kesalahan pengetikan inih.

Secara kalo mereka buat itu kan, gak cuma 10 - 20 booklet, tapi bisa ratusan, bahkan ribuan.

Share/Bookmark

Wednesday, January 7

..imagining jakarta..

Semakin lama, lalu lintas di jakarta semakin kacau. Ini semua karena makin banyaknya motor yang berseliweran di jakarta yang merasa they own the streets. Gak pernah ada satu hari pun dimana gue tidak mengumpat sama motor. Kadang gue merasa kasihan kalo ada kecelakaan motor, tapi gue lebih banyak keselnya. Mobil gue dah berapa kali tuh baret sama motor2x yang udah jelas2x gak ada jarak antara mobil, tetep aja mereka mau nyelak, trus dengan santainya mereka cuek bebek ngacir tanpa peduli kalo motor mereka barusan leaving a mark on my car.

Banyak banget kejadian yang buat gue geleng-geleng kepala, dari mereka yang menolak untuk menunggu kereta lewat and tetap jalan terus walaupun palang pintu kereta dah diturunkan, trus ngambil jalur yang berlawanan and ngambil 1 jalur itu dengan semena-mena, belum lagi kalo ada 2 motor yang ngobrol dengan kecepatan 20km/jam & ngambil 1 jalur sendiri tanpa mempedulikan klakson dari mobil2x di belakangnya trus pas mereka nengok, mereka yang misuh2x. Trus kalo kita pas mau belok, dah jelas2x kita kasih sen, eeeeeeeh, dia gak mau kasih jalan, tetep mau masuk ajah (kalo yang kayak2x gini, gue jelas gak mau ngerem, biar sekalian jatuh aja itu pengendara motor dari motornya, biar rasa). Dan yang paling sebel, kalo kita lagi muter balik ato mundur, gak ada sama sekali motor yang ngerem, jalan terus penuh keegoisan. Dan paling juara itu kalo pas motor2x itu merasa bisa nyetir mobil, merasa paling bener, padahal jelas2x kalo aturan berlalu lintas dari Polda Metro Jaya & DLLAJR, mereka itulah yang salah, haduuuuuuuuuuuuuhhhh... *menghela-nafas-mengelus-dada*

Dari sekian banyak kejadian ituh, ada 1 yang ampe sekarang gue inget, karena gue bingung memutuskan, antara harus kesal atau ketawa saking gobloknya itu pengendara motor. Jadi gini, gue keluar dari rumah gue, lewat jalan tikus. Nah, keluar jalan tikus itu, mobil2x itu lagi pada parkir alias lagi macet. Gue kan memasukkan moncong mobil gue karena dikasih sama angkot, tapi itupun jaraknya tipis banget. And you know what, ada motor dari kanan gue, mau nyoba2x nyelak di antara jarak yang tipis itu. Trus gue buka kaca & bilang "Mas, mau kemana ? Gak muat tauk.." And you know what he said "Ngetes doang kok mbak.." dengan muka tanpa perasaan bersalah sama sekali.. Haaaaaaaaahhhhhh ?????? Ngetes doang ??? Sumpe deh, reaksi gue saat itu cuma bisa bengong ngeliatin masnyah, sambil mereka-reka, apakah masnyah itu baru bisa naek motor, ato emang gobloknya gak ketulungan..

That's why gue kalo lagi nyetir, senang sekali berandai-andai, imagining Jakarta bebas dari motor. Gak papa ada motor, tapi mbok ya mereka itu tau cara berkendara dengan baik & benar, mematuhi segala peraturan lalu lintas, and yang jelas, mereka bisa mempergunakan rem & spion, jadi bukan hanya gas, unless mereka memang beli motor murah yang tanpa rem.

Gue tau, perandai-andaian gue ini sama sekali gak akan pernah terwujud di Jakarta ini, tapi yaaaaah, berandai-andai Jakarta berkurang jumlah motornya - at least kembali ke suasana 8 tahun lalu dimana kita belum dibombardir dg mocin - adalah perandaian yang amat sangat menyenangkan

Share/Bookmark

..imagining jakarta..

Semakin lama, lalu lintas di jakarta semakin kacau. Ini semua karena makin banyaknya motor yang berseliweran di jakarta yang merasa they own the streets. Gak pernah ada satu hari pun dimana gue tidak mengumpat sama motor. Kadang gue merasa kasihan kalo ada kecelakaan motor, tapi gue lebih banyak keselnya. Mobil gue dah berapa kali tuh baret sama motor2x yang udah jelas2x gak ada jarak antara mobil, tetep aja mereka mau nyelak, trus dengan santainya mereka cuek bebek ngacir tanpa peduli kalo motor mereka barusan leaving a mark on my car.

Banyak banget kejadian yang buat gue geleng-geleng kepala, dari mereka yang menolak untuk menunggu kereta lewat and tetap jalan terus walaupun palang pintu kereta dah diturunkan, trus ngambil jalur yang berlawanan and ngambil 1 jalur itu dengan semena-mena, belum lagi kalo ada 2 motor yang ngobrol dengan kecepatan 20km/jam & ngambil 1 jalur sendiri tanpa mempedulikan klakson dari mobil2x di belakangnya trus pas mereka nengok, mereka yang misuh2x. Trus kalo kita pas mau belok, dah jelas2x kita kasih sen, eeeeeeeh, dia gak mau kasih jalan, tetep mau masuk ajah (kalo yang kayak2x gini, gue jelas gak mau ngerem, biar sekalian jatuh aja itu pengendara motor dari motornya, biar rasa). Dan yang paling sebel, kalo kita lagi muter balik ato mundur, gak ada sama sekali motor yang ngerem, jalan terus penuh keegoisan. Dan paling juara itu kalo pas motor2x itu merasa bisa nyetir mobil, merasa paling bener, padahal jelas2x kalo aturan berlalu lintas dari Polda Metro Jaya & DLLAJR, mereka itulah yang salah, haduuuuuuuuuuuuuhhhh... *menghela-nafas-mengelus-dada*

Dari sekian banyak kejadian ituh, ada 1 yang ampe sekarang gue inget, karena gue bingung memutuskan, antara harus kesal atau ketawa saking gobloknya itu pengendara motor. Jadi gini, gue keluar dari rumah gue, lewat jalan tikus. Nah, keluar jalan tikus itu, mobil2x itu lagi pada parkir alias lagi macet. Gue kan memasukkan moncong mobil gue karena dikasih sama angkot, tapi itupun jaraknya tipis banget. And you know what, ada motor dari kanan gue, mau nyoba2x nyelak di antara jarak yang tipis itu. Trus gue buka kaca & bilang "Mas, mau kemana ? Gak muat tauk.." And you know what he said "Ngetes doang kok mbak.." dengan muka tanpa perasaan bersalah sama sekali.. Haaaaaaaaahhhhhh ?????? Ngetes doang ??? Sumpe deh, reaksi gue saat itu cuma bisa bengong ngeliatin masnyah, sambil mereka-reka, apakah masnyah itu baru bisa naek motor, ato emang gobloknya gak ketulungan..

That's why gue kalo lagi nyetir, senang sekali berandai-andai, imagining Jakarta bebas dari motor. Gak papa ada motor, tapi mbok ya mereka itu tau cara berkendara dengan baik & benar, mematuhi segala peraturan lalu lintas, and yang jelas, mereka bisa mempergunakan rem & spion, jadi bukan hanya gas, unless mereka memang beli motor murah yang tanpa rem.

Gue tau, perandai-andaian gue ini sama sekali gak akan pernah terwujud di Jakarta ini, tapi yaaaaah, berandai-andai Jakarta berkurang jumlah motornya - at least kembali ke suasana 8 tahun lalu dimana kita belum dibombardir dg mocin - adalah perandaian yang amat sangat menyenangkan


Share/Bookmark

Tuesday, January 6

..palestina vs manokwari..

Mungkin gue untuk sebagian besar orang adalah orang yang tidak peka & tidak peduli terhadap apa yang terjadi di Palestina, mulai dari biasa aja liat anak2x kecil yang terluka (paling banter cuma bilang "oh...") dan suasana hiruk pikuk karena orang2x berlarian menghindari amukan senjata tentara Israel. Dan gue juga menghapus sms yang kerap kali gue terima di hp gue yang meminta dana bantuan ke Palestina yg digalang oleh MER-C & meminta gue untuk meneruskannya.

Gue maklum banget kalo gue dicap tidak peka, apalagi gue orang terlahir Muslima & sampe saat ini KTP gue masih tertulis agama Islam. Tapi buat gue, itu bukan suatu alasan yang masuk akal untuk membuat gue menjadi sensitif & bersimpati ke orang-orang Palestina itu.

Gue pribadi lebih concern dg masalah yang baru saja terjadi di Indonesia, gempa di Manokwari dg kekuatan 7 skala richter. Tapi apakah masyarakat peduli dengan itu ? Nope !! Terlihat dari berita di TV yang lebih banyak menayangkan situasi terkini di Palestina ketimbang current situation in Manokwari (even masuk breaking news tiap jam). Jadi jangan harap akan ada sms berseliweran di hp gue yang meminta dana untuk para korban gempa Manokwari ini.

Ada satu lagi yang membuat gue gak habis pikir. Banyak sekali warga Indonesia yang berbondong-bondong ingin ke Palestina dg berbagai alasan mulai dari yang masuk akal sampe yang talking-shit banget. Udah gitu, mereka kesana tanpa ada perbekalan senjata, karena katanya mereka mau berjihad. Oh, please deeeeeeeehhhh.... As if they even know in their conciousness what the real meaning of jihad is.

Kenapa siy, orang2x itu lebih concern dengan apa yang terjadi di Palestina daripada yang terjadi di negeri sendiri, gempa di Manokwari ? Apa karena korban di Manokwari itu berbeda agamanya ? Apa karena Manokwari hanya terkena gempa dan bukan serangan agresi Israel yang kerap kali dibilang zionis ? Apa karena Manokwari tidak diliput dunia internasional ? Apa karena Manokwari "hanya" salah satu kejadian dari banyak kejadian yang ada di Indonesia ? Apa karena jumlah korban Manokwari tidak sebanyak yang di Palestina ?

Gue sama sekali gak habis pikir bahwa orang-orang itu lebih peduli dengan orang Palestina, yang who knows, they don't even know where Indonesia is nor care about what happens in Indonesia. Kalo sebatas kasihan, I do feel sorry for those Palestinian, tapi kalo untuk ngebantu, gue lebih baik membantu WNI dulu daripada orang2x Palestina.

But then again, beda orang pasti beda pemikiran... Jadi yaaaaah, untuk mereka yang tetep teguh kukuh berlapis baja untuk pergi ke Palestina, gue doakan, semoga selamat dan bisa kembali utuh ke Indonesia tanpa cacat. Tapi kalo emang gak selamat, ya terima nasibmu saja lah..

Share/Bookmark

..palestina vs manokwari..

Mungkin gue untuk sebagian besar orang adalah orang yang tidak peka & tidak peduli terhadap apa yang terjadi di Palestina, mulai dari biasa aja liat anak2x kecil yang terluka (paling banter cuma bilang "oh...") dan suasana hiruk pikuk karena orang2x berlarian menghindari amukan senjata tentara Israel. Dan gue juga menghapus sms yang kerap kali gue terima di hp gue yang meminta dana bantuan ke Palestina yg digalang oleh MER-C & meminta gue untuk meneruskannya.

Gue maklum banget kalo gue dicap tidak peka, apalagi gue orang terlahir Muslima & sampe saat ini KTP gue masih tertulis agama Islam. Tapi buat gue, itu bukan suatu alasan yang masuk akal untuk membuat gue menjadi sensitif & bersimpati ke orang-orang Palestina itu.

Gue pribadi lebih concern dg masalah yang baru saja terjadi di Indonesia, gempa di Manokwari dg kekuatan 7 skala richter. Tapi apakah masyarakat peduli dengan itu ? Nope !! Terlihat dari berita di TV yang lebih banyak menayangkan situasi terkini di Palestina ketimbang current situation in Manokwari (even masuk breaking news tiap jam). Jadi jangan harap akan ada sms berseliweran di hp gue yang meminta dana untuk para korban gempa Manokwari ini.

Ada satu lagi yang membuat gue gak habis pikir. Banyak sekali warga Indonesia yang berbondong-bondong ingin ke Palestina dg berbagai alasan mulai dari yang masuk akal sampe yang talking-shit banget. Udah gitu, mereka kesana tanpa ada perbekalan senjata, karena katanya mereka mau berjihad. Oh, please deeeeeeeehhhh.... As if they even know in their conciousness what the real meaning of jihad is.

Kenapa siy, orang2x itu lebih concern dengan apa yang terjadi di Palestina daripada yang terjadi di negeri sendiri, gempa di Manokwari ? Apa karena korban di Manokwari itu berbeda agamanya ? Apa karena Manokwari hanya terkena gempa dan bukan serangan agresi Israel yang kerap kali dibilang zionis ? Apa karena Manokwari tidak diliput dunia internasional ? Apa karena Manokwari "hanya" salah satu kejadian dari banyak kejadian yang ada di Indonesia ? Apa karena jumlah korban Manokwari tidak sebanyak yang di Palestina ?

Gue sama sekali gak habis pikir bahwa orang-orang itu lebih peduli dengan orang Palestina, yang who knows, they don't even know where Indonesia is nor care about what happens in Indonesia. Kalo sebatas kasihan, I do feel sorry for those Palestinian, tapi kalo untuk ngebantu, gue lebih baik membantu WNI dulu daripada orang2x Palestina.

But then again, beda orang pasti beda pemikiran... Jadi yaaaaah, untuk mereka yang tetep teguh kukuh berlapis baja untuk pergi ke Palestina, gue doakan, semoga selamat dan bisa kembali utuh ke Indonesia tanpa cacat. Tapi kalo emang gak selamat, ya terima nasibmu saja lah..


Share/Bookmark