Monday, October 4

..dan aku hanya bisa menangis :(..

Kemarin aku menangis ketika membaca berita bahwa ada sekelompok orang yang tidak bisa beribadah karena gereja mereka digembok, dan sangat tidak bisa menahan air mata ketika membaca berita pembakaran mesjid oleh sekelompok orang.

 Aku menangis, membayangkan mereka yang sangat ingin beribadah di rumah Tuhan, berkomunikas dengan-Nya, tapi karena ulah segelintir orang yang mengatasnamakan Tuhan, lalu bertindak semena-mena dan melarang keinginan mereka yang berlainan keyakinan untuk tidak beribadah.

Aku menangis, karena negara ini selalu mengklaim sebagai negara dengan tingkat toleransi beragama yang tinggi. Tapi dimanakah toleransi itu? Hilang kemana rasa toleransi yang ada di jiwa kita? Ditelan bumikah? Dicuri orangkah? Mengapa mereka, sekelompok orang yang bertindak atas nama Tuhan bisa sedemikian rupa tak punya hati lalu menghujat keyakinan orang lain yang berbeda dengan mereka, dan tak hanya berhenti disitu, mereka juga melarang mereka beribadah dengan cara menyegel rumah ibadah dengan alasan yang tak masuk akal, dan yang lebih parah, membakar rumah ibadah.

Aku menangis, karena mereka yang mengaku beragama dan bertindak anarkis itu mencari pembenaran atas segala tindakannya dengan membawa ayat-ayat suci Al Quran. Gue mungkin bukan seorang muslim yang taat, bukan muslim yang menutup aurat dengan jilbab, tidak hafal Al-Quran diluar kepala kecuali beberapa surat pendek di juz amma, tapi aku yakin, bahwa Tuhan yang aku cintai sepenuh hati, Tuhan yang aku selalu ajak berkomunikasi setiap kali aku beribadah adalah Tuhan yang menyayangi makhluk ciptaan-Nya dan tidak pernah mengajak umat-Nya untuk berada di jalan kekerasan.

Aku menangis, karena mereka yang mengklaim memiliki agama & keyakinan paling benar di muka bumi ini secara tidak langsung sudah melukai perasaan Tuhan, karena aku yakin, Tuhan tidak pernah menginginkan adanya kekerasan di muka bumi. Tapi mereka dengan "santainya" menganggap bahwa apa yang mereka lakukan sudah mendapat "persetujuan" Tuhan, menjadi anarkis adalah jalan Tuhan.

Aku menangis, karena hati mereka yang terbuat dari batu. Mereka, yang mengaku paham 101% akan agamanya, hanya bisa bertingkah laku baik di depan Tuhan-nya, tapi tidak ketika berhubungan dengan sesama manusia. Mereka hanya bisa berkelompok dengan yang sepaham dan membenci yang berseberangan dengan mereka, penuh curiga jika ada yang berbeda. Sementara yang aku tahu, bahwa ada ayat di dalam Al Quran, bahwa manusia ini terdiri dari berbagai suku bangsa. Tapi kenapa mereka tidak bisa terima itu? Kenapa mereka masih memaksakan kehendaknya bahwa Tuhan itu hanya milik mereka? 

Tak habis-habisnya aku berfikir, apa yang bisa menyebabkan mereka begitu tega terhadap sesama makhluk. Mengapa akal, logika & hati mereka tidak bisa berfikir dengan jernih? Mengapa mereka begitu mudahnya mengambil jalan kekerasan & melepaskan nyawa dari raga orang lain? 

Terlepas dari ajaran dan paham yang mereka percayai, tapi seharusnya nalar & logika mereka juga bisa mengambil peran, bisa menimbang mana yang baik & buruk. Aku benar-benar tak habis pikir, kenapa semuanya harus diambil dengan jalan kekerasan, dan kenapa para petinggi itu diam saja dengan segala tindaka mereka. Negara ini bukan hanya milik mereka dan yang pasti, Tuhan juga bukan hanya milik mereka. Tuhan itu milik semua umat manusia, bukan hanya umat di negara ini,  tapi di dunia. Kenapa mereka tidak bisa menghadapi kenyataan itu?

Aku hanya bisa menangis, karena aku membayangkan jika berada di posisi mereka. Maafkan aku yang tak bisa berbuat apa-apa kecuali menangis dan berdoa agar mereka yang telah bertindak anarkis atas nama Tuhan mereka diampuni dosa-dosanya, dan semoga mereka yang terzalimi tidak putus semangat untuk terus beribadah sesuai dengan keyakinan mereka walau apapun yang terjadi.

AMIN..


Share/Bookmark