Thursday, April 7

..mengumpat..

Apakah ada dari kalian yang pernah sepanjang hidupnya tidak pernah mengumpat? Gue percaya bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah mengumpat. Yang membedakan mungkin kadar mengumpatnya, dan juga jenis umpatan yang dilontarkan.

Mengumpat tidak sama dengan mendamprat (dan gue pun tidak bermaksud untuk berirama). Menurut gue, mengumpat adalah caci maki yang dilontarkan karena kesal terhadap atas sesuatu hal atau seseorang (bisa juga sih terhadap sekelompok orang, bahkan senegara). Mengumpat, dalam banyak masa, merupakan suatu kepuasan tersendiri walau tidak menyelesaikan apapun

Umumnya, umpatan itu dilontarkan ketika taraf kekesalan sudah memuncak dan simpanan kesabaran sudah habis, sehingga ketika menemui satu kondisi yang tidak sesuai dengan harapan kita, otomatis umpatan akan keluar dengan sangat lancar.

Umpatan apakah yang sering diucapkan? Menurut pengamatan (dan juga pengalaman pribadi), rata-rata berkaitan dengan nama binatang dan tingkat intelegensia seseorang, walau tak jarang kotoran pun juga sering terucap.

Memang, mengumpat itu bukan hal yang baik, apalagi karena hal itu sampai diangkat dalam salah satu surat Al Quran. Namun tak jarang kita ingin mencari pembenaran atas segala umpatan yang terlontar, dan setelah kita merunut dan menganalisa kembali, ternyata kita yang salah, tetap saja kita tidak mau disalahkan. Apalagi kalau disalahkan sambil diberitahu "makanya, gak usah cepat-cepat ngumpat, wong kamu juga yang salah." Beuuuuuuh, seperti mau mengumpat lebih pedas.

Entah sejak kapan gue memiliki kebiasaan ini, tapi gue rasa sejak duduk di bangku SMA (hihihihiiiiiiii, lama ya?) Apakah kebiasaan mengumpat bisa dihilangkan? Hmmm, jika pertanyaan itu ditujukan pada gue, kemungkinan besar gue akan menjawab tidak bisa, tapi kalau dikurangi kadarnya, gue sangat yakin bisa.

Hal pertama yang harus dilakukan memang niat untuk mengurangi kadar umpatan. Dan sangat disadari, bahwa niat saja tidak cukup. Salah satu hal penting yang harus dijalankan adalah selalu berpikiran positif, dan yang terakhir adalah tidak berada di lingkungan yang senang mengumpat juga. Tanpa kita sadari, hal yang terakhir ini bisa memegang peranan penting tentang kebiasaan mengumpat kita. Dan jika setiap hari kita bergaul dengan para pengumpat, maka mau tidak mau, kebiasaan buruk itu menjadi suatu hal yang amat sangat wajar dilakukan.

Sulit? Mungkin saja. Tapi gue yakin, bahwa suatu saat nanti gue bisa menghilangkan kebiasaan buruk ini. Dan semoga saja kalian yang mengalami hal yang sama dengan gue, suatu saat nanti juga bisa menghilangkannya, ya paling tidak, menguranginya.

Share/Bookmark