Tuesday, November 10

..jualan tengah malam..

Tanggal 6 November lalu, ketika gue menyempatkan diri ke Pondok Indah Mall untuk berkumpul bersama beberapa teman di Kafe Regal, gue mendapati suatu pemandangan yang sangat luar biasa. Pemandangan yang tidak pernah gue dapati selama hampir 15 tahun gue menyambangi mal tersebut, dan pemandangan tersebut itu dimulai sejak gue keluar kantor, dimana waktu saat itu menunjukkan pukul 9 malam.

Banyak sekali mobil di parkir di areal gedung, dan mereka semua mempunyai tujuan yang sama, Midnite Sale di Pondok Indah Mall. Sebuah kekuatan baru bernama midnite sale atau jualan tengah malam, yang mengiming-imingi para penggila belanja potongan harga suatu barang hingga 80%.

Sejak keluar kantor, duduk di lobi untuk menikmati udara malam yang menyejukkan hingga perjalanan untuk tiba di Kafe Regal, gue melihat begitu banyak hal. Mulai dari mereka yang merelakan waktunya dihabiskan di perjalanan, terkena macet dan tidak selesai begitu saja di area parkir, karena selama beberapa jam mereka harus bersaing mendapatkan satu tempat untuk memarkirkan mobilnya. Lalu perilaku seorang ibu yang memarahi anak-anaknya karena sang anak ingin pulang tapi ibunya tidak rela pergi begitu saja dari PIM tanpa satu tas belanja pun dan sang suami pun tak luput dari pelampiasan kemarahannya (sang ibu pun bertekad utk kembali lagi ke PIM keesokan harinya). Tak sedikit juga para orang tua yang lebih memenangkan egonya untuk berbelanja dan membiarkan bayinya tertidur di dorongan bayi daripada menidurkan mereka di tempat yang selayaknya, kamar tidur di rumah. Hingga perilaku mereka yang berlomba-lomba untuk mencari barang supaya tidak kehabisan, lalu mengorbankan waktunya demi mengantri di depan kasir dan menyulitkan orang yang lalu lalang mengingat jualannya ada di area umum bukan di suatu toko.

Midnite sale ini bagai kekuatan magis yang bisa membuat orang merasa bahwa esok hari adalah kiamat lalu mereka mengorbankan segala sesuatunya demi mendapatkan satu produk barang tanpa memerdulikan bahwa mereka punya kepentingan lain di atas berbelanja, atau bahkan biar ”dianggap” oleh lingkungan sekitarnya karena telah ikut dalam keriaan jualan tengah malam ini. Memang tidak bisa menyamaratakan setiap orang, karena pastinya ada sebagian orang yang sudah berniat untuk belanja dan mereka memang menunggu sampai saatnya ada potongan harga besar-besaran. (Bagi mereka yang termasuk golongan ini, gue mohon maaf karena gue tidak bermaksud menyinggung perasaan kalian.)

Tanpa berniat menghakimi siapa pun yang telah berbelanja di midnite sale kemarin, ini hanya sekedar pandangan gue yang masih belum bisa memahami mengapa banyak orang begitu ”mencintai” midnite sale. Sedemikian besarnyakah potongan harga yang diberikan mereka rela berkorban demi midnite sale ini ?

Photobucket


Photobucket

Share/Bookmark