Saturday, March 5

..apresiasi untuk Syaharani..

Bisa dikatakan, gue adalah salah satu penonton setia Java Jazz Festival (JJF). Dari mulai JJF pertama tahun 2005 di Jakarta Convention Center, hanya tahun 2013 gue absen nonton karena ada pekerjaan mendadak di luar kota, padahal tiket harian dan pertunjukan spesial sudah dibeli.

Gue mengamati begitu banyak perubahan dan perkembangan yang terjadi di perhelatan akbar ini. Mulai dari penonton hingga penyelenggaranya. Dan sebagaimana suatu acara, selalu ada kekurangan dan kelebihan, tapi semuanya tidak sampai menimbulkan kekecewaan. Sebagian besar meninggalkan kesan yang menyenangkan.

Namun tadi malam, di hari pertama JJF 2016, gue sungguh merasa kecewa dengan JJF ketika melihat seorang artis yang sudah malang melintang di dunia musik, khususnya jazz, hanya diberikan satu panggung kecil nan sempit, di bagian yang sangat belakang, tidak akan terlihat kecuali oleh para penonton yang sedang berkeliaran mencari makan. Ya, seorang Syaharani hanya diberikan panggung di area food court dengan sound system seadanya.

Namun, Syaharani adalah seorang artis profesional. Ia tetap menghibur para penonton yang mayoritas lebih sibuk dengan makanan di depan mata dan mengobrol dengan temannya daripada menikmati lantunan lagu yang dibawakan Syaharani. Dengan gaya bercandanya yang khas, ia mengeluh tentang sound system yang tersedia.

Syaharani di mata JJF mungkin tidak akan bisa menggaet banyak penonton. Syaharani memang bukan Raisa yang kekinian, yang bisa menarik penonton hingga ratusan sehingga ia layak diberikan panggung besar. Tapi Syaharani adalah nama besar di panggung musik jazz, bahkan penampilan yang semalam bukan penampilan perdananya di JJF. Namun melihat apresiasi yang diberikan JJF ke Syaharani semalam, sungguhlah memalukan.

Selama bertahun-tahun gue datang ke acara ini, sudah sangat jamak bahwa area food court adalah area uji coba para penyanyi yang baru merangkak masuk ke dunia musik dan mencoba mencari nama.

Mungkin penilaian gue salah, mungkin gue subjektif, dan mungkin ada pertimbangan tersendiri dari JJF mengapa mereka memberi Syaharani panggung minimalis di area yang tak terlihat dengan sound system seadanya. Tapi semalam, kesan yang timbul adalah nama Syaharani tidak berarti apa-apa di mata JJF. Bahkan namanya jauh di bawah band dengan kualitas suara vokalisnya yang minimalis, namun mendapat tempat di dalam coffee shop JIExpo, di area depan dan langsung terlihat oleh para pengunjung yang datang.

Semoga penilaian gue ini salah.


Share/Bookmark