Thursday, May 28

..facebook = haram ?..

Saat ini, Indonesia lagi marak dengan berita untuk mengharamkan facebook. Hal ini dicetuskan oleh seluruh PonPes seluruh Jawa & Madura yang tergabung dalam FMP3. Mereka minta supaya MUI Pusat untuk mengeluarkan fatwa haram tersebut. Alasannya yang bisa ditangkap secara garis besar, karena facebook itu bisa menjurus ke perselingkuhan (berita lengkap bisa dibaca disini) . Keputusan itu diambil setelah mereka telaah berdasarkan 2 kitab. Hmmmm.....

Terkadang, gue gak bisa memahami apa yang ada di pikiran mereka. Maksud gue gini.. Memang sudah seharusnya ada orang2x yang lebih tinggi pendalaman agamanya dibanding orang2x awam seperti gue ini, yang belajar agama hanya dari pendidikan sekolah, ato dari kelompok pengajian yang kadang ikut tapi lebih banyak absennya, ato paling banter denger ceramah agama dari TV ato khotbah di mesjid. Tapi menurut pendapat gue, bukan berarti karena mereka pendalaman agamanya lebih tinggi, trus bisa bilang kalo ini haram, itu halal, bla bla bla..

Tak bisa dipungkiri, jaman itu akan selalu berkembang, tapi menurut gue pribadi, untuk urusan halal dan haram, bukannya semua itu sudah diatur dalam Al Quran ? Tuhan menurunkan Al Quran itu kan sebagai panduan umat muslim agar bisa menjalani kehidupan dunia fana ini dengan sebaik-baiknya, supaya bisa lebih mudah jalannya menuju the life-after-death. Lalu, kenapa juga sekumpulan orang2x yg "berpengetahuan tinggi" tentang agama cenderung mempersulit keadaan & jalan hidup umat Islam ? Islam yang gue tau itu, bukan agama yang membebani para umatnya, tapi keberadaan orang2x itulah yang terkadang membuat Islam menjadi suatu agama yang sulit dipahami.

Dan lagipula, apa mereka gak tau ya, kalo Indonesia itu bukan negara Islam ? Memang sebagian besar masyarakat Indonesia itu beragama Islam, mau dari Islam-islaman ampe Islam beneran, tapi itu bukan berarti Indonesia jadi negara Islam. Seharusnya mereka memahami hal itu terlebih dahulu, barulah mereka bisa berkoar-koar tentang hukum agama, syariat Islam, bla bla bla..

Mari kembali ke persoalan awal tentang alasan mereka untuk mengharamkan facebook. Jika memang mereka khawatir akan terjadi perselingkuhan, kenapa juga mesti mengkhawatirkan keberadaan facebook ? Perselingkuhan itu kan bisa terjadi dimana saja, mau di dunia maya, lewat telepon, ataupun secara langsung. Dan mungkin yang perlu dicatat lagi, itu semua kembali ke individunya.

Gue ngerti siy, kalo tiap orang itu wajib mengingatkan sesamanya, tapi bukan berarti bisa seenaknya memberikan stempel haram atas sesuatu yang berlawanan dengan pendapat mereka. Kalo mereka merasa bahwa facebook itu tidak dipergunakan dengan semestinya, sebaiknya mereka melakukan survey dulu, seberapa besar sih tingkat perselingkuhan yang terjadi di facebook itu ? Jangan hanya mengulasnya dari sisi agama. Berikan bukti otentik dari sisi facebook, bukti pendukung alasan mereka itu, baru kemudian dibeberkan di publik, sehingga publik bisa menilai & mempertimbangkan usulan mereka. Lah kalo ini kan nggak, hanya mengulas dari kitab A, B, C..

Kalo mau mengulas halal haram, kenapa juga gak mengupas hal-hal yang lebih penting ? Seperti korupsi, child & women trafficking, pernikahan siri, poligami, narkoba, seks bebas, dll ? Hal-hal itu sepertinya lebih layak dibahas dibandingkan mengharamkan facebook. Hal-hal itulah yang membuat citra Islam makin jelek baik di mata pemeluknya maupun bukan.

Beruntunglah usulan ini ditentang oleh MUI Pusat, jadi usulan tak masuk akal dari orang-orang itu mentah. Beruntunglah Tuti Alawiyah, Din Syamsuddin, dan sebagian besar petinggi MUI & Muhammadiyah punya akun di facebook. Entah apa jadinya kalau pada akhirnya MUI mengalah & menerima usulan orang2x itu.

Ada baiknya mereka diberikan buku Ayu Utami yang Bilangan Fu ato sering membaca tulisan dari kang Ulil, dan mungkin tergabung dalam milis JIL, biar mata mereka sedikit terbuka..

-- kembali larut dan tenggelam dalam tatapan DC --


Share/Bookmark

8 comments:

  1. Iya sih..... Gw ngga bisa nulisnya dengan kata-kata yg tertata rapi. Tapi gw paham banget maksud loe.
    Peace.....

    ReplyDelete
  2. Tetep aja ngga PD.... Emang jadi PD butuh keberanian.
    Tapi minimal sudah dimulai dari keberanian untuk menyetujui atas tulisan yg selaras dengan nurani dan logika yg terlintas dalam benak

    ReplyDelete
  3. Maaf,ya sebelumnya. Menurut gue, mereka yg takut selingkuh mah mereka yang ga bisa nguasain dirinya aja. Kalau emang FB-nya benar2 dipakai buat hal2 yg normal dan wajar, kenapa musti takut? Ini kan tergantung tujuan masing2 individu menggunakan FB. Kl negative thinking melulu, mikirnya networking site cuma buat selingkuh, flirty2, ngumpulin pacar dari berbagai kota, negara, dan penjuru mata angin (mulai lebay), ya begitulah kejadiannya.

    Tapi FB kan ga cuma buat itu aja, bisa juga buat share ilmu, share foto2 travelling (biar Indonesia juga dikenal sama turis2 asing), dll. Kenapa yang dilihat negatifnya aja? Karena selama ini mereka cuma make FB buat hal2 negatif doang? Cabe, deh. Eh.. berapa ya harga cabe sekilo?

    ReplyDelete
  4. Dimaafkan... Enivei, gue juga sependapat sama elo, bahwa semua itu tergantung sama individunya. Kalo emang tujuan utamanya utk selingkuh atau pornografi, ya gak perlu di fb juga bisa dilakukan dimana saja..

    Coba ya, lebih spesifik utk urusan cabenya.. Mau cabe keriting, cabe rawit, ato cabe merah panjang ?

    ReplyDelete
  5. Mungkin mereka perlu diajarin gimana caranya bersosialisasi di Facebook :D mungkin mereka hanya iri karena tidak bisa hehehehehe

    ReplyDelete