Thursday, April 8

..sisi lain melayat..

Setiap kali gue pergi melayat, baik itu saudara dekat atau jauh, tetangga, orang tua teman, atau bahkan teman sendiri, ada satu hal yang selalu gue lakukan selain membaca Yasin tepat di samping jasad, yaitu membuka kain yang menutupi muka almarhum/ah dan menatap wajahnya untuk yang terakhir kali.

Untuk sebagian orang, mereka tidak ingin melakukannya karena mungkin tidak tega atau bahkan takut. Tapi buat gue, itu menjadi suatu keharusan agar gue selalu ingat, bahwa akan tiba masanya buat gue mengalami hal yang sama.

Dengan menatap wajah mereka, selain sebagai penghormatan terakhir, juga membuka kembali kenangan-kenangan yang pernah terjadi antara gue dan almarhum/ah. Mungkin terlihat aneh, tapi gue menikmati saat-saat menatap mereka, karena gue bisa memperhatikan apakah mereka seperti tertidur pulas, meninggalkan dunia ini dengan tenang, terlihat lebih kurus, dan membandingkan keadaan mereka semasa hidup.

Entah sudah berapa banyak wajah yang gue tatap, dan sebagian besar memang seperti tertidur pulas, bahkan ada yang seperti tersenyum dalam tidur.

Setelah melakukan ritual itu, gue juga paling suka memperhatikan keadaan sekitar, melihat reaksi mereka yang ditinggalkan. Sebagian memang bereaksi selayaknya orang yang ditinggalkan, yaitu berada di samping jenazah, membaca Yasin dan menerima tamu yang datang. Tapi tak sedikit gue menemukan yang cukup diluar dari normal (menurut standar normal gue). Ada yang cuek, dalam artian ada jenazah di tengah ruangan, tapi tidak ada satupun yang membaca yasin, dan asik bergosip ria. Ada perdamaian keluarga, karena selama si anak hidup, orang tua almarhum bertengkar dan tidak berkomunikasi lisan. Ada yang meraung-raung histeris karena almarhum meninggal mendadak. Ada yang pakai diskusi antar keluarga besar menentukan adat apa yang mau dipakai waktu pemakaman.

Mungkin terdengar aneh, tapi gue suka pergi melayat. Dan mungkin yang lebih aneh lagi, gue lebih suka pergi melayat dibandingkan pergi ke hajatan yang penuh keriaan. Karena setiap gue kembali dari melayat, selalu ada pelajaran yang cukup berarti buat gue. Mulai dari keinginan tentang cara gue nanti akan meninggalkan dunia ini, tentang reaksi mereka yang gue tinggalkan, hingga yang terpenting, yaitu bagaimana kita menjalani hidup ini sebaik-baiknya hingga habis waktu kita di dunia.

Share/Bookmark

1 comment:

  1. agree... saat melayat, kita sll diingatkan ttg kehidupan :)

    ReplyDelete