Sunday, July 11

..pelajaran hidup dari anak jalanan..

Namanya Nurdin, umur 17 tahun, cita-citanya ingin punya perusahaan untuk membahagiakan orang tua & menyekolahkan adiknya. Dia salah satu peserta Life Skill Camp - diadakan oleh Yayasan Sahabat Peduli Generasi Mandiri - yang selama 2 hari 1 malam gue lihat begitu tinggi semangatnya untuk maju, merubah nasib dari seorang anak jalanan menjadi seseorang yang sukses di kemudian hari. 

Di LSC, ada sekitar 50 anak jalanan yang diberikan berbagai program pelatihan, mulai dari motivational stories, demo wirausaha, sampai dengan hypnotherapy utk menanamkan pikiran positif bahwa mereka bisa sukses walau putus sekolah. Ini adalah acara tahunan YSPGM, dan tahun ini adalah tahun kedua diadakannya LSC.

Memang LSC diadakan untuk memberikan ilmu baru bagi para anak jalanan. Tapi LSC juga memberikan gue banyak pelajaran. Selain ilmu yang diberikan oleh para trainer, ada satu hal penting yang menggugah diri gue, yaitu semangat juang mereka untuk bisa tetap hidup dan memberikan manfaat, terutama bagi keluarganya. Di usia yang bahkan belum menginjak 20 tahun, mereka begitu bersemangat untuk mencari uang, membantu ayah ibunya & menyekolahkan adik-adiknya. 

Di usia yang masih labil & mencari identitas diri, gue bisa melihat bahwa beberapa di antara mereka terbilang cukup dewasa dalam berpikir, bertindak & berketetapan hati. Mereka begitu bersemangat mengikuti semua program yang diadakan, bertanya hal-hal yang (menurut gue) untuk ukuran anak seumuran mereka yang duduk di kuliah semester 1 pun tidak mungkin akan terpikir. Rasa antusias mereka, kilatan sinar ingin mengubah nasib di mata mereka, benar-benar membuat gue tergugah dan ingin membantu mewujudkan mimpi-mimpi mereka. 

Memang, namanya juga anak jalanan, jadi mereka cenderung lebih outspoken, apa yang ada di pikiran, itulah yang langsung diutarakan, tak ada filternya. Tapi buat gue, itu salah satu hal yang patut diberikan jempol, karena kecenderungan anak sekarang yang sudah kena banyak teknologi itu adalah sok tahu, merasa pintar & merasa benar, sehingga mereka tidak mau bertanya.Gue senang sekali melihat jiwa & semangat yang adali di diri mereka. Walau putus sekolah, tapi bukan berarti putus juga harapan untuk memiliki masa depan yang lebih baik, a very positive energy. 

Gue sangat berharap, setelah dari LSC, mereka bisa memanfaatkan ilmu yang telah didapat supaya cita-cita mereka bisa terwujud. Dan gue berharap supaya makin banyak orang yang tergerak hatinya dan mengadakan camp-camp seperti LSC ini, supaya anak-anak yang putus sekolah juga tidak memutuskan impiannya. Supaya anak-anak seperti Nurdin, Untung, Dede, Fikry, Sadam, Anas, Tiara, dan yang lainnya bisa juga mengecap kesuksesan layaknya anak-anak yang mengecap bangku kuliah.

Di akhir acara, ketika panitia & peserta bersalam-salaman and mereka bilang, "Makasih ya, kak Ijul..", gue kembali tercekat karena gue melihat ketulusan hati mereka saat mengucap syukur atas kesempatan yang telah diberikan pada mereka. Seharusnya gue yang berterima kasih kepada mereka.

I really wish them to reach for their dreams, be a successful person but still humble and not forgetting their roots.

Again, makasih ya adek-adek baruku atas pelajarannya yang berharga..

Share/Bookmark

3 comments: