Pada saat gue dulu memutuskan untuk make kerudung, gue pun sudah memikirkan selama berbulan2x, mikir baik buruknya and gue pikir I can go through this. Tapi along the way, terutama hampir 6 bulan belakangan ini, gue berpikir ulang, bahwa gue seperti hidup di dua dunia. Gue seperti orang yg munafik..
Memang cuma kerudung, tapi tetep, buat gue itu adalah tanggung jawab moral. Kalo untuk sex life, mungkin gue sudah jauh banget berkurang. Gak setaun sekali juga gue having sex. Boro2x having sex, ciuman pun bisa diitung (sigh..) Tapi gue masih gak bisa menghilangkan kebiasaan untuk minum wine. Gue masih berdebat sih ama ibu gue mengenai minum wine ini, krn gue masih belum mantap dg jawaban yg diberikan walaupun dia bilang ada di Hadits.
To be honest, gue gak percaya sama Hadits 100%. Pegangan gue hanya Al-Quran, krn menurut gue, Hadits itu adalah inteprestasi dari orang yg mendengarkan ucapan Rasulullah SAW. Namanya juga manusia, pasti punya pendapat masing2x mengenai satu hal. Memang mereka Imam Besar, tapi bukan berarti mereka akan luput dari kesalahan.
Pemikiran2x seperti inilah yg mendorong gue untuk berpikir kembali, apakah iya gue itu masih pantas untuk memakai kerudung tapi kadang berperilaku berseberangan dg apa yg gue tampilkan ?
Untuk saat ini, gue masih pake kerudung, walo sering banget cuma gue gunakan sebagai pashmina, tapi gue masih belum bisa melepas seutuhnya. Gue masih berpikir2x mengenai baik buruknya.. Entahlah, hingga detik ini, gue lebih kuat ke pilihan melepaskan kerudung.
We'll see what happen lah..
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteijul yg sedang binun...
ReplyDeleteseorang muslimah yg berjilbab bukannya ga blh berbuat dosa lho..apalagi ijul jg bilang kalo kita mau mendekatkan diri sama Allah SWT, semakin besar godaannya..
sama sekali ga ada buruknya menutup aurat..menutup aurat adalah kewajiban bagi muslim perempuan dan muslim laki-laki..
g pdukung muslimah berjilbab (menutup aurat),jilbab adalah suatu kniscayaan seperti laki2 yg wajib menutup daerah pinggang sampai lutut..
coba mlihat masalah "menutup aurat" dari sisi yang berbeda..kalo muslimah menyadari bahwa aurat yg hanya boleh tampak adalah wajah dan telapak tangan,maka menggunakan jilbab tidak akan seribet yg dikira..mereka akan menggunakan jilbab seperti mereka menggunakan pakaian (pada umumnya) sekarang. tidak akan terpikir kalo sudah berjilbab tidak boleh anu ato tidak boleh itu..
emangnya kalo ijul tidak berjilbab boleh free sex?boleh ciuman ma laki-laki bkn muhrimnya?boleh minum khamar?khan tidak, tidak dan tidak!
masalah muslimah berjilbab tersebut masih suka berbuat dosa,itu sich manusiawi...
berubah perlu proses, tidak semudah membalikan telapak tangan..yang g tau, islam itu orientasinya proses bukan orientasi pada hasil..
ini ada beberapa ayat al-qur'an tentang khamar:
[2:219] Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfa'at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa'atnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
[5:90] Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
[5:91] Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
kesimpulannya: g dukung ijul tetap berjilbab, walaupun sampe skr masih berbuat dosa..kuatkan iman karena ALLAH bersama orang-orang yang beriman..
maaf kalo kata2nya bikin bingung...
adinandra.najiihan@gmail.com