Thursday, January 5

..kegiatan sosial..

Salah satu alasan kenapa gue ingin mengundurkan diri dari pekerjaan kantor adalah gue ingin bisa punya banyak waktu untuk berkegiatan sosial. Mungkin gue terdengar idealis atau sok berjiwa sosial, tapi memang itulah yang ada, gak dibuat-buat.

Gue sering ditanya mengenai kesibukan gue setelah resign. Ya gue jawab apa adanya, bahwa selain menjadi penerjemah lepas waktu, gue aktif di kegiatan sosial.

Tetapi anehnya, hampir 99% dari yang bertanya itu memberikan reaksi yang sama, "Sok banget siy! Lagian kalo kegiatan sosial itu gak perlu diumbar kaliii...." Hmmmm, gantian gue yang bingung and jadi balik nanya ke diri sendiri, salah gue dimana ya? Kan mereka duluan yang tanya *sigh*

Gue memang dari dulu senang berbagi, dan setelah sekian lama mencari wadah untuk berbagi, akhirnya gue bisa menemukan yang gue cari. Memang komunitas sosial yang gue cukup aktif di dalamnya hanya ada 2, komunitas lebah dan para kelinci. Tetapi untuk kelinci, lagi vakum beberapa saat karena kesibukan masing-masing personilnya. Di luar itu, gue ikut beberapa komunitas lain walau umumnya jarang ikut melakukan persiapan kegiatannya, seperti 1n3b, hadiah sahabat, kks melati, 1001buku, sahabat peduli dan sahabat anak.

Alasan utama gue ikut kegiatan-kegiatan itu karena gue menemukan suatu kebahagiaan dan kenikmatan yang tak bisa terbeli oleh apapun. Ketika gue berbagi dengan mereka yang mungkin kurang berpunya dari gue, raut muka mereka yang berbinar itu sungguh melegakan hati. Mungkin bantuan yang gue berikan bersama komunitas gue itu kecil, tapi apresiasi mereka itu sangatlah besar. Ketulusan mereka itu sangat terasa. Dan yang pasti, membuat gue lebih mensyukuri segala nikmat dan karunia hidup yang diberikan Tuhan ke gue selama ini.

Mungkin gue bisa dikategorikan relawan, tapi gue sendiri gak suka dengan predikat itu. Gue lebih suka tidak memiliki predikat apapun, karena memang bukan itu yang gue cari.

Belakangan ini, banyak sekali orang-orang yang merasa bangga dengan predikat relawan. Mereka pernah membantu korban bencana A, B. C, D, ikut pelatihan rescue team bla bla bla, menjadi relawan di kegiatan2x sosial berskala besar, bahkan baru sekali donor darah lalu menganggap dirinya relawan.

Sah-sah saja bagi mereka untuk bangga dengan predikat itu. Tetapi gue sendiri setiap kali ditanya apakah gue relawan, gue pasti akan menjawab kalau gue BUKAN relawan.

Beberapa waktu lalu, gue chatting ama temen gue, and dia gak ngerti dengan jalan pikiran gue yang mau mendedikasikan diri di kegiatan sosial ini. Menurutnya, karena gue lajang, gue mencoba mencari kesibukan agar tidak memikirkan tentang pasangan hidup. Menurutnya lagi, kebahagiaan yang gue dapatkan itu kebahagiaan semu.

Well, perbincangan sempat memanas, tapi akhirnya gue bilang ke dia bahwa itu hak dia untuk berpendapat apapun, yang penting gue tidak merasa seperti apa yang dikatakan dirinya.

Sekali lagi, gue hanyalah orang yang senang berbagi dan berusaha sebisa mungkin untuk membantu orang lain. Memang terdengar klise, tapi semakin sering berbagi dan berkegiatan sosial, gue merasa semakin kurang dan ingin melakukan lebih banyak lagi. Kadang gue ingin sekali punya banyak uang supaya lebih banyak orang yang gue bantu.

Memang bantuan tidak hanya dari uang, tetapi melihat mereka yang berkekurangan, apalagi yang bisa gue bantu selain itu walau tidak melulu dalam bentuk lembaran uang.

Bahkan dalam ajaran gue, manusia diwajibkan untuk kaya agar bisa lebih banyak membantu mereka yang berkekurangan.

Gue tidak dan tidak akan pernah mencari justifikasi mengenai kegiatan sosial gue ini. Dan gue juga tidak akan mau ambil pusing mengenai pendapat orang-orang tentang gue dan kegiatan gue. Yang di pikiran gue hanyalah berusaha untuk lebih banyak membantu mereka, dan semoga niatan gue ini bisa direstui Tuhan.

Itu saja...
Share/Bookmark

No comments:

Post a Comment