Tuesday, January 22

..gue hamil..

Bayangkan, kalo elo adalah seorang cowok, punya cewek yang udah lama jadi pacar lo dan bakal nikah ama dia dalam hitungan waktu, trus tiba-tiba ada cewek yang ngomong begini ke elo yang notabene she's just your fling. The case is, you slept with her once, just that once.. Nah, what would your reaction be ? Apakah elo akan freak out dan langsung ninggalin dia tanpa pernah mau tau apa yang terjadi sama cewek ini ? Apakah elo akan meragukan omongannya karena elo beranggapan she's fooling around with many guys ? Atau elo akan ajak ngomong dia dengan kepala dingin dan mempercayai semua omongannya ? Apakah elo akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya yg baru beberapa minggu itu ? Apakah elo akan jujur ke pacar & keluarga loe bahwa elo telah menghamili anak orang dengan konsekwensi elo harus menikahi your fling dan mengabaikan emotional feeling you have built with your long-time girlfriend plus merusak hubungan keluarga antara lo dan pacar lo ? Atau elo tetep nikah dengan pacar elo trus menikahi cewek ini secara siri ?

Trus, bayangkan juga, kalo elo adalah ceweknya.. What would you do ? Apakah elo akan datang ke cowok itu dan meminta pertanggungjawabannya ? Iya kalo dia mau nikahin elo, tapi kalo gak ? What would you do next ? Would you still keep the baby or have an abortion ? Apakah elo akan cerita ke keluarga elo dimana elo tau elo akan mengecewakan seluruh anggota keluarga elo and konsekwensi terburuknya adalah diungsikan ke lain tempat, ataukah elo akan keep it as a secret ? Apakah elo akan keluar dari kerjaan elo karena elo gak sanggup melihat cibiran temen2x kantor elo karena elo hamil diluar nikah ato elo akan tetap bekerja seperti biasanya dan gak peduli dengan omongan orang lain ? Apakah elo akan menarik diri dari lingkungan pertemanan elo karena elo malu banget dengan yang terjadi dengan elo dan elo takut temen2x elo akan mentertawakan elo, atau elo akan bilang ke mereka secara jujur bahwa elo hamil diluar nikah dan disitulah elo akan tau mana temen sejati elo ?

Begitu banyak perandai-andaian lainnya dari masalah yang cukup kompleks ini, terutama karena kita tinggal di Indonesia, yg menganut & menjunjung tinggi budaya ketimuran. Semua ini, sampai sekarang, masih dianggap hal yang tabu. Andai saja society & her family giving their best support untuk si cewek yang hamil diluar nikah ini, mungkin aja pertanyaan2x yang ada di atas akan jarang terlontar.

Tapi I need to know, if you're the guy or the girl (I refuse to use the word "victim" karena tidak ada keterpaksaaan when they're having sex), what would you do ?


Share/Bookmark

7 comments:

  1. Kalo gue jadi cowoknya, gue akan pasrah menerima kekagetan ini dan mencoba setengah mati untuk menjelaskan kepada si bride-to-be dan langkah berikutnya tergantung kepada reaksi dia.
    Kalo gue jadi ceweknya, well akan mikir seribu kali sih untuk menikahi si one night stand tapi yang pasti gue akan minta pertanggungjawaban materi untuk biaya si dedek dan minta juga si bapaknya untuk membubuhkan namanya di dalam akta kelahiran.
    Abis itu sholat tobat 40 hari 40 malem. Ampun Gustiiiiii...

    ReplyDelete
  2. Wah ya jadiin aja tanpa minta cowoknya tanggung jawab Jul.. hihihihihi

    ReplyDelete
  3. gak sedikit orang yg jenuh dan mual tinggal di tengah2x masy yg hyper-munafik... demi terpenuhinya standard moral masyarakat yg tinggi dan agar dirinya tak di-eks-komunikasikan oleh masyarakat yg bersangkutan, orang lebih memilih menjadi pengecut.... orang lebih nyaman "menyembunyikan" dirinya sendiri dan berperan menjadi "orang lain" yg sesuai dengan tuntutan moral masyarakat... berbohong menjadi lebih bernilai ketimbang kejujuran... begitu kan yg ada di kita sekarang..?


    dalam skenario di atas, "keputusan etis" apa yg akan diambil baik oleh sang cowok maupun sang cewek, mnr gw tergantung dari sesering apakah mereka berdialog dengan pure reasons-nya sendiri...
    semakin sering mereka berdialog dan mendengarkan "suara" pure reasons mereka sendiri (bukan suara masyarakat, suara pemangku adat, suara alim ulama, suara lingkungan pergaulan, dst...), semakin dekatlah mereka pada jalan utk mengambil keputusan yg terbaik... (paling enggak terbaik dlm konteks ruang dan waktu kesejarahan yg dihadapi pada saat itu...)

    cuma, gw mo melampaui skenario ini dengan bertanya...:
    "apa ya yg dicari orang-orang yg sering 'fooling around' kayak dua tokoh yg diceritain di atas ini...?" latarbelakang psikologis apa yg bisa menjelaskan state of mind org2x kayak begini...? situasi sosiologis apa yg kira2x turut membentuknya..?
    bisakah pengalaman psikologis masalalu yg pahit, dijadikan pembenaran untuk perilaku2x org2x ini...? bukankah semua orang pasti mengalami kepahitan dlm hidupnya....? lalu mengapa ada banyak org yg survive dlm menghadapi kepahitan itu sementara yg lain tidak.....?

    (ditulis dlm ketidakseriusan..... kalo seolah2x serius itu cuma "peran" saja... sekedar memenuhi tuntutan moral masyarakat...)

    ReplyDelete
  4. secara gw ce, yg versi ce aja ya jul,

    kalo gw jadi ce-nya.. gw jalanin aja kehamilan ituw.. tokh gw yg salah bkn anak di kandungan gw, jgn dia yg dibunuh dunk.
    msalah omongan orang.. well sampe kapanpun pasti orang akan ngomongin.. tapi itulah resiko jadi makhluk sosial nan mempesona bukan? (baca:resiko jadi arteezz) *v*

    ReplyDelete
  5. Disaat inilah yang namanya 'Safe Sex' itu baru berasa manfaatnya :p

    ReplyDelete
  6. Yoiiiiiiiiii.... (tapi kalo kondomnya bocor gimana ? Kayak kejadian Russell di sitkom Friends ituh)

    ReplyDelete
  7. Gue senang sekali dengan jawaban elo iniiiiiiiii.. Terutama yang gue quote ituh :))

    ReplyDelete